Influencer marketing saat ini sedang marak dilakukan, yaitu memasarkan produk/campaign menggunakan media sosial influencer, orang atau organisasi yang memiliki pengaruh sosial di bidangnya. Agar produk/campaign/perusahaan lebih dikenal luas di media sosial.
Namun, menurut Yohana Sitompul, Digital Strategy Manager di IDN Creator Network, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum meng-endorse, biar hasilnya optimal.
Berikut ini strategi influencer marketing ala IDN Creator Network yang bisa kalian sontek:
Pertama, tentukan marketing objektif. Pihak brand atau pihak yang meng-endorse harus tahu tujuan melakukan influencer marketing. Apakah untuk promo, awareness atau launching produk?
Kedua, tahu target audiensnya. Apakah untuk pengguna tiktok, instagram, twitter atau podcast? Sesuaikan dengan kebutuhan. Ketiga, referensi gaya konten. Apa soft selling atau hard selling yang langsung to the point?
Menurut Yohana sih, sekarang ini banyak yang menggunakan strategi soft selling, membuat audiens seolah tidak tahu sedang terkena exposure branding. Dan, lebih baik lagi jika menyertakan honest review.
Meski begitu, to be honest, saya pribadi lebih suka to the point sih. Beberapa teman saya yang bukan influencer pun banyak yang lebih suka langsung intinya. Biar lebih efisien waktu saat mencari informasi. Ya, namanya juga pendapat, kan bisa beda ya.
Baca juga: Menggunakan backlink untuk promosi?
2. Mengetahui Ukuran Parameter Kesuksesan Campaign
Menilai kesuksesan yang paling utama adalah dengan kuantitas berdasarkan data. Biasanya, penilaian dilihat berdasarkan number of reach sebuah postingan. Tapi, meski begitu, tetap bisa dikatakan berhasil jika memenuhi target yang sudah ditetapkan, interaksi yang dihasilkan, brand awareness, penilaian subjektif, maupun viral dibicarakan banyak orang.
Baca juga: Belajar marketing online
3. Ide Campaign Paling Happening yang Jadi Unggulan IDN Creator Network
- Menggunakan Hyperlocal KOL (Key Opinion Leader). Karena, KOL yang tinggal di kota kecil yang ada di Indonesia dianggap lebih dekat dengan audiens. Jadi lebih targeted.
- Menggunakan National KOL. Berbeda dengan hyperlocal KOL, national KOL lebih fokus menggunakan KOL yang tinggal di kota-kota besar.
- Always on. Brand melakukan campaign secara berkelanjutan dalam waktu tertentu. Contohnya, IDN Creator Network yang menjaga eksistensi brand di mata konsumen.
- Agile campaign. Maksudnya tuh, bantu nge-track dan cek platform yang sedang ramai digunakan agar brand image terbentuk dengan cepat.
- Vertical domination, yakni menggunakan KOL dalam jumlah besar, tetapi dibagi dalam jangka waktu beberapa hari, tidak sekaligus. Biasanya ini digunakan saat promo atau launching produk baru.
Baca juga: Membantu mempromosikan produk daerah
***
Source foto: Tim IDN |
Gimana? Dari kelima ide campaign IDN Creator Network ada yang sudah dipraktekkan? Poin-poin penting yang harus diperhatikan sudah paham? Jika belum, yuk dipahami dan dipraktekkan strategi yang sudah dijabarkan, biar lebih optimal hasil endorse-nya.
Karena brand akan semakin kuat jika dikenal masyarakat, unik, dan bisa dibedakan dengan brand lainnya. Membangun brand pun sejatinya membangun identitas perusahaan. Biar suatu image melekat pada brand ataupun sebuah produk. Jadi, usahakan dalam meng-endorse menggunakan strategi yang sesuai dengan kebutuhan.
Oke deh, segitu aja dulu bahasan kali ini, semoga bermanfaat meningkatkan branding perusahaan/produk. ^^
Salam,
Hani, yang siap di-endorse. ;D
Setuju Kak Hani. Keunikan itu bikin seseorang mudah dikenali.. jadi punya nilai jual yg nggak terganti..
BalasHapusNgomongin soft selling aku pernah terjebak saat baca sebuah artikel. Terbawa suasana dengan story telling yang manis eh menjelang selesai, ternyata yang aku baca adalah sebuah endorsment yang seolah bukan endorsment. Strategi soft selling ini memang cakep banget yah Mba Han :)
BalasHapusSoft selling selalu jadi pilihan ya bagi content creator untuk lebih mengena ke audiens
BalasHapusTarget audiens ini bener-bener harus terarah ya kak , jangan sampai salah menentukan
BalasHapusSaya lebih suka yang soft selling malahan untuk cek review-an sebuah brand. Meski kayaknya panjang tapi ya bisa menakar dan meluluhkan hati buat beli :))
BalasHapusAku pasti akan terapin strategi ini. Makasih banyak artikelnya Mbak, bermanfaat sekali
BalasHapusBetul banget Mba, yang paling penting adalah strategi yang tepat dalam semua campign sehingga menjangkau masyarakat dan tepat sasaran
BalasHapusAgile campaign buat para influncher marketing penting diperhatikan...
BalasHapusKalu soft selling dan hard selling yang penting sama2 to the point ya mba. Aku juga suka cara to the point mba, jadi kelihatan lebih jujur gituu
BalasHapus