Ada yang udah vaksin untuk mencegah covid-19 alias corona? Kalau sudah, alhamdulillah. Kalau belum, coba sini cerita kenapa belum.
Btw, sewaktu perayaan Pekan Imunisasi, yang biasanya dirayakan minggu terakhir bulan April (tanggal 24-30), saya dan beberapa blogger ikut serta meramaikan acaranya, so... kali ini saya mau share info yang saya dapat.
Vaksin
Vaksin adalah produk biologi yang dirancang dengan aman dan daya lindung memadai. Jenis vaksin ada yang klasik, seperti Tetanus, Polio, Campak dll serta ada Vaksin Covid-19.
Jenis Vaksin Covid-19 di Indonesia:
Sinovak/Coronavak
Vaxjevria (Astra Zenecca)
Apa Vaksin Covid-19 gratis?
Gratis di tempat yang sudah direkomendasikan oleh negara, selain itu bayar. Tunggu aja gilirannya ya.
Apakah vaksin itu wajib?
Saat ini, negara sepertinya belum hukuman jika tidak melakukan. Tapi tentunya vaksin punya tujuan baik. Dan, vaksin terbaik adalah vaksin yang ada jika kita butuh.
Misal: setelah digigit monyet, harus buru-buru ke dokter, dan nanti biasanya dikasih vaksin tetanus. Contohnya begini, karena tetangga saya dulu pelihara monyet dan beberapa kali gigit orang, dan penanganan dari dokternya begitu kalau tidak salah.
Aniweis, menurut data, negara yang masyarakatnya sudah banyak yang vaksin akan lebih sehat. Lagipula, vaksin bukan sesuatu yang baru. Sudah dilakukan sejak 1796.
Di dalam vaksin terdapat kandungan:
- Antibiotik
- Antigen
- Adjuvan
- Pengawet
Apakah di dalam vaksin serta prosesnya ada yang haram atau berbahaya?
Hmmm... jadi gini gaes, vaksin di Indonesia itu tanggung jawab BPOM alias Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Buat yang belum tau, tugas utama BPOM adalah mengawasi seluruh peredaran obat-obatan dan makanan. Biasanya, saya ngecek apapun produk di web BPOM. Jika sudah terdaftar, baru saya mau pakai.
Jadi, bismillah weh, insyaallah aman. Karena kan niat kita juga baik, mau mencegah diri kita serta orang lain dari penyakit.
Kalau kenapa-kenapa, biar orang-orang yang berkepentingan bertanggung jawab jika nanti ditanya di akhirat. Toh, MUI juga gak ngelarang sih.
Lalu, kenapa ada yang bereaksi negatif misalnya langsung sakit setelah vaksin?
Setiap orang punya keadaan tubuh atau kekebalan yang beda-beda, yang tentunya bisa menghasilkan efek yang beda-beda pula.
Kalau teman-teman saya, mayoritas jadi gampang lapar dan ngantuk. Kurang paham juga tuh kenapa. Tapi, menurut data, semakin berumur, semakin berkurang rasa sakit atau efek samping setelah divaksin.
Selain itu, coba ingat kembali momen sebelum vaksin. Sebab, mungkin saja terlalu tegang atau deg-deg-an jadi ngefek selama proses dan setelahnya. Rileks aja gaes. Jangan terlalu berpikir sesuatu buruk. Hehe.
Imunisasi
Hayo, kalian sudah pada lengkap belum imunisasinya? Atau belum pernah imunisasi?
Imunisasi punya tujuan untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan. Meski ASI dan nutrisi yang cukup adalah beberapa hal yang bisa menjaga kesehatan, tapi imunisasi juga diharapkan punya hasil yang sama.
Tahun 2020, anak yang melakukan imunisasi mengalami penurunan. Efek pandemi, jadi beberapa tempat imunisasi ditutup.
Tapi tenang gaes, karena sekarang sudah banyak yang buka. Dan tentunya sesuai prosedur kesehatan yang berlaku.
Terus, kalau kelewatan banyak jadwal imunisasi gimana?
Gak masalah, kalian tinggal bawa kartu imunisasi anak kalian ke tempat imunisasi, nanti akan dilakukan imunisasi ganda atau imunisasi kejar.
Apaan tuh Imunisasi Ganda atau Imunisasi Kejar?
Ini adalah pemberian imunisasi sekaligus untuk mengejar jadwal imunisasi yang terlewatkan. Dilakukan agar tidak terlalu sering ke tempat imunisasi.
Apakah aman Imunisasi Ganda dan Imunisasi Kejar?
Insyaallah aman. Nanti akan diberikan suntikan yang tidak sakit terlebih dahulu. Lagipula, tempat imunisasi dengan tempat untuk menangani orang sakit, saat ini kalau tidak salah dibedakan.
Bagaimana jika kartu riwayat imunisasi hilang?
Waduh, sebaiknya jangan hilang. Tapi kalau hilang, tetap bisa imunisasi. Nanti akan diberikan sesuai umur anak.
***
Oke, sampai ini ada gambaran kan ya? Jadi gak takut lagi vaksin atau imunisasi kan? Kalau saya, to be honest, selama itu baik, yaudah ngikut. Namanya juga ikhtiar kan ya.
Terus nih ya, biasain cari info lebih lanjut/data di tempat yang sudah terjamin, misal di web kemenkes atau website resmi lainnya. Biar mengurangi kekhawatiran kalian. Hehe.
That's it! Semoga info ini membantu. ^^
Salam,
Hani, yang berusaha menjaga kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hehooo semuanya,
Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)