Kalian tau kusta gak? Kayaknya anak zaman now udah jarang tau ya. Karena, alhamdulillahnya (semua mesti disyukuri ya) sudah tinggal 8 Provinsi lagi yang dianggap masih belum bebas kusta.
Namun, memang Indonesia belum bebas kusta secara keseluruhan. Bahkan, katanya Indonesia jadi peringkat ketiga total kasus kusta terbesar di dunia. Hiks. :(
Tentunya pemerintah tidak berdiam diri dan berharap tahun 2020 Indonesia sudah bebas kusta. Tapi nyatanya, ada pandemi, sehingga penanggulangan terhambat.
Benar, angka kusta di Indonesia tahun lalu memang menurun, tapi itu disebabkan oleh petugas yang tidak bisa menjangkau masyarakat, jadi kurang pendataan.
Lalu, bagaimana penanganan kusta tahun ini khususnya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan?
Saya bahas berdasarkan Talkshow Ruang Publik di youtube Berita KBR yang saya tonton tanggal 31 Mei 2021, dengan judul Geliat Pemberantasan Kusta dan Pembangunan Inklusif Disabilitas ya.
Narasumbernya, DR. Rohman Budijanto SH, MH (Direktur Eksekutif The Jawa Post Institute of Pro-Otonomi-JPIP), Komarudin, S.Sos.M.Kes (Wasor Kusta Kabupaten Bone), dan Host KBR Ines Nirmala.
Kusta
Btw, yang belum tau kusta atau lepra, saya bantu jelasin dikit ya, lebih lengkapnya kalian bisa baca di website resmi terkait kesehatan atau kontak NLR Indonesia (LSM yang mendorong pemberantasan kusta).
Kusta adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Bisa menular dan berpotensi mengalami kecacatan, tapi termasuk penyakit yang bisa disembuhkan serta langka.
Jadi, tidak perlu khawatir berlebihan, yang penting mawas diri dan selalu menjaga kesehatan serta kebersihan. Jangan mendekati daerah yang ada kasus kusta atau penderita, jika tidak terlalu perlu.
Selain itu, rajin mandi yang bersih, menjalanakan lifestyle yang sehat, jangan jorok, bersin ditutup dan segera dibersihkan dengan air mengalir, begitu pula saat meludah.
Karena, kusta memang bisa menular melalui udara, seperti ludah atau dahak saat bersin, tapi kalau kita sehat ya kemungkinan besar tidak tertular.
Untuk menyembuhkan kusta, tentu harus ke dokter, bisa ke Puskesmas terdekat. Nantinya akan diberikan obat. Diminum ya obatnya, untuk menghindari kecacatan atau menularkan orang lain. Dan lakukan pemeriksaan rutin untuk menghindari kecacatan syaraf.
Sedangkan, cara untuk merawat luka penyakit kusta, bisa dengan cara...
- Rendam luka dengan air biasa di baskom/ember
- Bersihkan
- Tipiskan pinggiran lukanya
- Oles dengan salep dokter
- Balut
Berawal dengan gejala bercak-bercak terang atau kemerahan di kulit disertai berkurangnya kemampuan merasa, jika tidak diobati bisa mengalami komplikasi serius.
Dan, jika sudah mengalami kecacatan, kemungkinan akan kurang pede untuk mendaftar kerja. Meski sebenarnya sudah banyak perusahaan yang tetap menerima pegawai dengan kekurangan fisik, asal tetap bisa bekerja dengan optimal dan penyakitnya tak lagi menular.
Baca juga: Pembinaan untuk para disabilitas
Pede aja ya buat teman-teman difabel atau yang ada kekurangan fisik untuk mendaftar kerja. Selama kompetensinya mumpuni, akan tetap bisa keterima kerja.
Atau, jika para rekan difabel masih tidak pede, bisa melakukan bisnis atau pekerjaan yang bisa dilakukan dengan transaksi online.
Program Pemberantasan Kusta
Berikut ini beberapa program yang dilakukan di Kabupaten Bone berdasarkan penuturan Pak Komarudin:
- Memberi obat pencegahan kusta
- Melakukan pemeriksaan
- Melakukan survei atau pemeriksaan di sekolah atau di desa-desa dibantu kader-kader yang ada
Bagaimana cara petugas kesehatan atau kader mengetahui seseorang menderita kusta? Bisa dilihat dari kelainan kulit, seperti kadas, kurap, panu, atau alergi kulit lainnya. Karena banyak penderita enggan dianggap penderita kusta.
Saat ini, selalu terapkan 5M. Karena bisa membantu mencegah penularan kusta. Sedangkan vaksin yang benar-benar untuk mencegah kusta setau saya belum ada.
Eh, masih inget kan Protokol Kesehatan 5M?
- Memakai masker
- Mencuci tangan
- Menjaga jarak
- Menjauhi kerumunan
- Membatasi mobilitas
Baca juga: Tips taat protokol kesehatan dengan nyaman
Oke deh sekian dulu sharing tentang kusta, semoga bermanfaat. Tetap semangat! Kalau ada salah mohon maaf dan koreksi dengan baik.
Salam,
Hani, yang insyaallah sehat dan berkah umurnya, serta menjaga kesehatan dan kebersihan. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hehooo semuanya,
Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)