Hai, kali ini saya mau ngenalin Hibrkraft sekalian cerita sedikit, kenapa saya bisa gak "ember bocor" alias jago jaga rahasia meski bawel dan "anak sosmed". (Self claim haha)
Eh, tapi sebenarnya banyak juga sih yang lebih tertutup dari saya, hampir gak ke-publish segala sesuatunya. Sebab beberapa kenalan saya begitu.
Tapi gak apalah ya, ini cerita versi saya sekalian curcol. Karena terkadang saya pengen bahas lebih dalam tentang diri saya sendiri, cuma kebanyakan pertimbangan, jadi udah ogah duluan. Haha.
Kayaknya quote A Secret Makes A Woman Woman-Vermouth yang ada di Detective Conan terpatri sejak kecil oleh saya, sehingga jadi kebiasaan dan kepribadian.
Belum lagi anjuran menutup aib diri sendiri maupun orang lain. Serta prinsip kalau ada kendala, ya diselesaikan bukan didramain.
Jadi makin enggan cerita secara detail ke orang lain kalau tidak penting atau butuh bantuan. Biar yang tau, nerawang (kalau mau) itu cerita saya dengan siapa atau dimana.
Baca juga: Tips supaya jadi orang dewasa yang tenang
Tenang, saya gak memendam kok. Saya biasanya punya buku diary. Ihiy... Berasa umur berapa gitu pakai kata diary. Haha.
Jadi, sedari kecil semenjak paham konsep buku catatan rahasia ini, saya suka nulis di situ. Saya sampai punya lumayan banyak. Sudah ganti beberapa kali.
Namun, ketika menjelang dewasa, saat kamar saya sering dikunjungi pagi siang sore malem, gak tentu, oleh inner circle dan teman-teman saya lainnya, saya jadi berkurang intensitas curhat di buku diary.
Sebab, inner circle saya sekarang sudah tidak lagi kalau di kamar saya seperti di kamar sendiri. Barang-barang saya banyak yang dipakai.
Dan, sepertinya dia paham letak barang-barang saya. Ya, gak masalah sih. Karena kita emang sedekat itu. Tapi tetep weh, ada rasa kurang nyaman saat buku diary saya dibaca orang lain.
Baca juga: Resolusi tahun baru
Oleh karena itu, saya pun mengubah curhat saya di buku diary jadi ala-ala cerita pengalaman yang mengandung ilmu serta pengetahuan. Bukan berdasarkan perasaan semata.
Nah, beberapa tahun lalu saya baru tau tentang journaling. Padahal saya masih muda loh, tapi baru paham. Haha.
Dan, buku journal tuh lucuk lucuk! Seperti handmade journal Hibrkraft punya saya ini. Mulai dari cover hingga isinya tuh estetik. Bagus buat printilan foto atau video.
Tapi saya mah tetep buat ditulis-tulis sih. Malahan kalau bagus gini jadi semangat berkreasi di dalamnya. Makanya itu, saya gak bisa nampilin banyak foto isinya. Rahasia. Hihi.
Saya bahas tipis-tipis ya tentang buku catatan unik ini berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya. Tapi kalau mau lebih lengkap bisa cek https://hibrkraft.com/.
Travel Journal Trevi Pro by Hibrkraft
Mungkin kalian yang memperhatikan saya akan paham bahwa saya suka menggunakan produk kulit. Alasannya simpel, biar kalau kotor tinggal dilap dan tahan air. Haha.
Makanya itu, saya tertarik dengan buku catatan unik model Trevi ini. Produk Hibrkraft yang lain bagus-bagus juga sih, tapi saya suka yang ini. Berasa buku kuno gitu.
Klaimnya menggunakan genuine leather (kulit asli) dan bisa direfil (diisi ulang) jika isinya sudah penuh. Saya jadi merasa ini pilihan yang tepat. Karena suistainable dan hemat juga kan? :D
Terus, ada penutup karet (horizontal rubber cord closure) yang terasa lebih menjaga isinya. Sebab, kadang saya tempel-tempel sesuatu yang ada nilai kenangannya.
Untuk isi penjilidannya bergaya Midori. Ukurannya 15x10 cm, 32 lembar, beratnya gak nyampe 1 kg sepertinya, dan jenis isi kertasnya brownpaper.
Oia, Hibrkraft Trevi itu buku catatan custom. Jadi kita bisa atur sesuai keinginan kita. Kalian tinggal bilang mau ditambah apa.
Baca juga: Cara supaya gak pemalu
Simple Notes by Hibrkraft
Tadi kan saya bilang journal Hibrkraft yang Trevi bisa direfil, nah ini bisa jadi isi refilnya. Tapi bisa juga digunakan langsung, bukan sebagai refil.
Untuk ukuran, spek, dan bahan, menurut saya kurang lebih sama persis seperti Hibrkraft Trevi. Beda di cover kulitnya aja.
Mini Notes
Buku ini bisa juga jadi refil atau dipakai langsung. Depannya dari kulit. Sedangkan isinya sepertinya hvs 80 gram. Karena berwarna putih bersih polos.
Dengan ukuran 10x7 cm, 34 lembar. Cukup mini. Jadi enak untuk dibawa-bawa buat catatan to do list sehari-hari menurut saya. Beda dengan sebelumnya yang lebih unyu buat journaling.
***
Btw, kalian ada yang suka nulis diary atau journaling gak sih? Kalau belum coba deh. Saya memang sudah gak serutin dan sesering zaman bocah sih.
Karena alhamdulillah udah lebih let it go ngadepin sesuatu. Tapi suka aja gitu share di buku. Berasa lebih lega tanpa perlu khawatir di-judge atau tersebar ke banyak orang.
Curhat ke Tuhan juga bikin lega sih. Cepat dikabulin malahan. Pilihan pertama lah kalau mau curhat. Recommended! Real testi! Hehe.
Tapi, menulis itu menurut saya bisa mengikat ingatan. Karena kan saya nulisnya tuh, kalau kenangan buruk, sebisa mungkin yang dicatat itu hal-hal yang bisa diambil pelajarannya.
Sedangkan ingatan baik, tips, target, aneka ide dll yang baik, yaudah tulis aja. Seru sendiri kadang kalau dibaca lagi. Apalagi kalau gak terasa udah pada keceklis targetnya. Alhamdulillah.
Semoga kalian lebih mengenal saya dan juga produk Hibrkraft yang ternyata sudah ada sejak 2013. Bahkan, sudah banyak instansi maupun individu yang pesan. Wew...
Salam,
Hani, yang kurang berminat sharing masalah ke orang lain dan juga kurang berminat tau permasalahan orang lain. Karena, tau aib orang tuh menimbulkan rasa ingin nyepil. Hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hehooo semuanya,
Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)