Baru-baru ini, saya jadi tertarik jalan kaki lagi jika memungkinkan meski jauh. Gara-gara lihat konten kreator di tiktok yang suka jalan kaki, saya jadi mau ikutan.
Walaupun sebenarnya saya sudah sering jalan kaki atau naik kendaraan umum jika berpergian. Tapi memang semenjak beberapa tahun lalu, saya jadi mayan sering naik ojol kalau tidak naik kendaraan pribadi atau dianter jemput.
Itu karena saya sudah gak tahan lagi dengan kendaraan umum yang ngetem mulu dan kadang susah didapat semenjak kendaraan online merajalela. Padahal saya ngejar waktu. Kan kalau gitu jadi wasting time.
Tapi saya banyak melakukan hal lain yang ramah lingkungan kok sebagai pengganti menggunakan kendaraan pribadi. Hehe. Agak pembelaan sih.
Lagian, siapa coba yang gak tersentuh hatinya kalau lihat berita cuaca ekstrim atau bencana alam lainnya? Pastinya bikin saya mau lebih peduli lingkungan sebaik mungkin.
Dulu, kayaknya berita hujan ekstrim tuh jarang banget. Sekarang mah ampun dah, ngeri banget kadang tuh ngeliatnya.
Belum lagi jadi gampang banjir tiap hujan. Walaupun alhamdulillah cepat surut, karena banyak perbaikan dan peningkatan jalur air. Tapi kan ganggu juga kalau tiap hujan jadi banjir.
Kalian sama juga gak seperti saya yang mulai kerasa dengan efek perubahan iklim?
Ini beberapa akibat perubahan iklim:
- cuaca ekstrim
- gagal panen
- meningkatnya wabah penyakit
- menurun kuantitas dan kualitas air
- menghilangnya suatu daerah akibat kenaikan air laut
- dll
Ngeri banget sih!
Lalu, apa aja sih yang bisa dilakukan milenial untuk mengatasi perubahan iklim? Berikut ini saya kasih beberapa tips #UntukmuBumiku yang mungkin bisa menginspirasi.
1. Lakukan tindakan peduli lingkungan sekarang juga!
Sudah banyak banget saran dan tips dalam melakukan penyelamatan bumi, seperti:
- hemat energi
- makan sampai habis
- hindari atau mengurangi membuang sampah makanan
- reduce, reuse, recycle
- naik kendaraan umum
- tidak menggunakan sedotan
- jalan kaki
- naik sepeda
- dll
Tentunya, yang mesti dilakukan milenial adalah Action! Lakukan sekarang juga dimanapun dan kapanpun, gak perlu ditunda-tunda. Apalagi, milenial biasanya sudah di masa bisa menentukan semua serba sendiri.
Jadi, untuk melakukan tindakan nyata pencegahan perubahan iklim bisa langsung dilakukan, tidak perlu minta pendapat orang lain terlebih dahulu (kecuali yang ada unsur keterlibatan orang lain).
2. Membuat kebijakan yang ramah lingkungan
Di lingkungan kerja
Banyak milenial yang mempunyai usaha sendiri atau sudah jadi orang penting di perusahaan, makanya itu, bisa dimanfaatkan untuk membuat kebijakan yang lebih peduli lingkungan. Contohnya:
- produk yang dijual atau dibuat lebih ramah lingkungan (sekaligus bisa lebih hemat produksi gak sih?).
- packaging dari barang bekas.
- mendaur ulang bekas produk.
- bekerja sama dengan pihak yang membantu untuk mendaur ulang sampah produksi atau bekas produk.
- saat ada event, diselipkan tindakan yang peduli lingkungan. Misalnya saat event beauty, ada pengumpulan produk empties untuk ditukar sampel produk.
- dll
Menukarkan botol serum bekas untuk mendapatkan serum baru |
Biasanya pelanggan mengerti kok, asal dijelaskan untuk lebih ramah lingkungan. Malah banyak yang lebih tertarik jika alasannya itu.
Ditambah lagi, jika perusahaan memberi poin atau voucher diskon jika ikut serta mendukung tindakan ramah lingkungan. Pelanggan biasanya suka sih.
Pihak perusahaan juga sepertinya susah menolak jika itu bisa menghemat biaya produksi dan lebih menarik hati pelanggan. Yang tentunya bisa menambah keuntungan.
Di lingkungan rumah
Dan, buat yang sudah menikah/punya tempat tinggal sendiri atau malah jadi Ketua RT, bisa juga menerapkan pengelolaan sampah dan kebijakan lain yang peduli lingkungan.
Baca juga: Zero waste life versi saya
3. Pengaruhi orang lain
Siapapun bisa mempengaruhi orang lain dengan berbagai tindakan. Tapi biasanya milenial lebih punya pengaruh untuk didengar. Karena umur yang matang dan biasanya tau lebih banyak. Tentu ini kesempatan baik untuk mengajak peduli isu lingkungan.
Seperti jalan kaki yang saya ceritakan di atas. Mungkin kesannya cuma konten sehari-hari, tapi yang nonton jadi terpengaruh buat ikutan juga.
Makanya itu, saya pun kadang suka bikin konten terkait contoh nyata sehari-hari saya yang peduli lingkungan. Harapannya bisa mempengaruhi orang lain. Kan kita gak pernah tau hati mana yang terketuk.
4. Jadi relawan
Sekarang banyak gerakan atau komunitas peduli lingkungan. Para milenial yang merasa butuh kesibukan selain kerja mungkin bisa ikutan #TeamUpforImpact .
Sebab, selain menambah pengalaman, nambah teman, tentu bisa membantu menyelamatkan bumi dengan jangkauan yang lebih luas.
Untuk pilihan komunitas/gerakannya, bisa pilih sesuai keinginan ya. Boleh pilih yang bersih-bersih sungai/pantai, nanam bakau, seribu pohon atau apalah gitu yang kalian sreg.
Kalaupun tidak bisa jadi relawan secara fisik, mungkin bisa bantu adopsi hutan. Dengan mentransfer sejumlah dana, bisa bantu melestarikan hutan.
Baca juga: Cara menyelamatkan hutan
5. Beraktifitas di dunia maya seperlunya saja
Baru-baru ini banyak yang menyuarakan campaign "hapus email selamatkan bumi". Bagus sih. Tapi sebenernya, kita buka internet, bahkan cuma buat chat wa juga sudah menambah emisi.
Kita lihat, upload, dan download gambar, tulisan serta video itu meski gak keliatan nyambung kemana, tapi sebenarnya ada servernya.
Semakin banyak aktifitasnya, semakin banyak butuh servernya. Teknologi memang sudah canggih, tapi setiap perbaruan perangkat akan menimbulkan sampah baru. Sedangkan, sampah teknologi masih sedikit yang diolah.
Terus mesti gimana?
Kalian pasti mikir gitu kan? Hehe. Emang sih, namanya juga hidup, pasti ada yang baru dan ada yang terbuang. Menurut saya pribadi, tetap melakukan hal yang terbaik dan memilih tindakan yang lebih sedikit polusinya.
Yak, kurang lebih itu sih pendapat saya saat ini untuk mitigasi perubahan iklim yang bisa dilakukan oleh milenial. Semoga bisa menjadi inspirasi dan take an action. Kalau kalian gimana?
Salam,
Hani, yang semoga jadi presiden biar bisa membuat kebijakan lebih besar yang peduli lingkungan. Haha. Aamiin-in dong. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hehooo semuanya,
Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)