Kalau saya bilang mau diet, bakal disebut pick me girl gak ya? Karena kali ini saya mau bahas terkait diet dan juga review Slimsure. 😆
Tapi sebelum bahas itu, saya mau cerita tipis-tipis dulu ya. Hehe. Cekidot!
Saya dan Cerita Berat Badan
Jadi, dulu selama bertahun-tahun saya tuh cenderung under weight. Karena apa? Ya, karena jarang makan. Dari kecil bukan tipe yang suka makan dan tidak dipaksa makan.
Waktu sekolah, saya mungkin dalam sehari hanya makan bekal sekali dengan porsi yang sedikit, tapi sudah beraktifitas dari sebelum subuh sampai malam. Karena jarak dari rumah ke sekolah lumayan dan jam masuknya dari jam setengah 7 pagi hingga jam 4 sore.
Jujur, ini saya tidak merekomendasikan. Bahkan jika saya punya anak nanti, bakal saya paksa dia makan dengan baik dan bergizi cukup.
Nah, ketika kuliah saya punya teman makan yang lumayan banyak porsinya. Jika saya nasi porsi setengah aja gak habis, tapi kalau dia, bisa makan 2 porsi sekali makan.
Saya pun mulai terpengaruh. Apalagi diajak makan di tempat yang enak-enak dan porsinya lumayan jika tidak minta dikurangi.
Berat badan saya yang biasa 40 kg, bahkan bisa kurang kalau sedang sakit, waktu itu alhamdulillah bisa stabil di 43 kg. Masih kategori under weight sih dalam tabel berat badan ideal versi kemenkes, tapi udah lumayan lah ya. Hehe.
Sayangnya, tiba-tiba ada yang komentar kenapa perut saya jadi buncit. Agak kepikiran sih. Mungkin karena dulu itu yang komen orang dekat saya.
Lalu, mulai lah saya berusaha menghilangkan buncit saya. Saya yang biasanya cuma jalan pagi tiap weekend, jadi daftar gym dan mulai lebih sering jalan paginya. Karena kalau makan, jujur saja saya sudah mulai porsi banyak versi saya tentunya.
Namun, bukannya turun, berat badan saya malah naik, stabil di 48 kg. Tapi alhamdulillahnya, saya merasa buncit berkurang dan badan saya lebih sekel aja gitu. Bukan kelihatan gendut. Jadinya saya gak masalah berat badan naik, karena alhamdulillah postur dan berat badan saya semakin ideal.
Sayangnya, pas pandemi jeng... jeng... jeng... berat badan saya naik tanpa kendali. Sampai saya nimbang jadi 50an something. Oemji!
Berawal dari 50an lewat tipis-tipis, sekarang sudah 55 lewat. Tentu tidak bisa dibiarkan ini! Apalagi saya beberapa kali ikut acara kemenkes yang bahasannya tentang berat badan ideal, saya pun mulai memikirkan gimana caranya jangan sampai naik lagi berat badan saya, kalau bisa malah harus turun. Karena untuk tinggi saya yang segini, menurut kemenkes termasuk besar. Huhu.
Belum lagi, itu ngaruh ke keadaan lainnya dan saya mengkhawatirkan hal-hal terkait kesehatan. Ini sih yang bikin saya lebih khawatir dibanding angka timbangan.
Karena kalau dulu di awal pandemi, semua dicek normal malah body age cenderung lebih muda dibanding umur saya sebenarnya. Paling disarankan untuk lebih sering terkena sinar matahari. Tapi kini kok ada aja nasihat setelah cek-cek kesehatan. :(
Terus, belum lagi outfit saya jadi banyak yang tidak muat atau jadi ngetat banget. Tentu ini bikin rempong. Saya tidak suka jika outfit yang saya pakai jadi terlihat tidak ideal atau mesti repot milih baju yang muat, yang sesuai, terus kalau banyak yang gak muat mesti milih baju baru. Aduh!
Baca juga: Cara menghilangkan toksin
Strategi Diet Sehat
Saya pun mulai membuat strategi supaya tidak hanya berat badan maksimal 52 kg, tapi juga gimana caranya hal lainnya jadi ideal, seperti lingkar perut, kepadatan tulang, body age, dll. Beberapa strategi healthy diet saya, yaitu:
- Puasa sunah senin kamis lebih sering.
- Kendalikan stres. Jangan pusing berlebih. Lebih banyak dilakuin daripada dipikirkan.
- Clean eating. Mengurangi makanan cepat saji.
- Pesan makanan online atau jajan hanya jika dibutuhkan atau lagi kepengen banget.
- Lebih banyak mengkonsumsi sayur, terutama sayur hijau.
- Gak apa kalau mau makan tengah malam sampai sore, jika sudah beraktivitas dari tengah malam jam setengah 12 atau jam 2 pagi. Tapi tidak banyak makan malam, diatas jam 6 sore, jika sudah tidak banyak beraktivitas berat, kecuali lapar sekali.
- Mengurangi konsumsi nasi.
- Perbanyak jalan kaki.
- Mengurangi konsumsi makanan/minuman manis.
- Perbanyak olahraga.
- Tidur malam dengan baik dan benar serta teratur.
- Mengkonsumsi diet fiber jika perlu.
Baca juga: Cara menghindari obesitas
Fiber Drink Slimsure
Saya termasuk newbie di dunia perdietan. Makanya itu, kalau teman-teman saya bahas terkait minuman pelangsing saya nyimak aja. Dan, dari obrolan mereka, saya pun mendapatkan salah satu rekomendasi fiber detox, yaitu Slimsure. Bahkan, salah satu rekan saya cerita, dia suka nyetok Slimsure supaya BAB-nya lancar.
Dan, ketika baca-baca keterangannya, saya jadi tahu bahwa Slimsure bukan sekedar minuman diet, tapi klaimnya adalah suplemen dan minuman kaya serat bernutrisi serta mengandung vitamin A, C, B kompleks. Jadi bukan hanya menjaga berat badan tetap ideal, tapi juga melancarkan pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, mengikat lemak sekaligus membantu proses pembakaran lemak jenuh.
Uniknya lagi, fiber drink ini menggunakan formula yang berasal dari teknologi Jepang. Jadi mengedepankan kualitas dengan menggunakan formula yang tepat. Terus, klaimnya halal, sudah BPOM, GMP Manufacturing, HACCP Food Safety, sudah ISO 22000 Food Safety, dan Singapore Food Agency.
Untuk produknya, Slimsure diet fiber ada 2 jenis, kapsul dan bubuk. Sedangkan, untuk ukurannya adalah sebagi berikut:
- Slimsure Block Fat 7 Sachet dengan harga 135.000
- Slimsure Burn Fat 30 Capsules dengan harga 235.000
- Slimsure Block Fat 15 Sachet dengan harga 289.000
Pilih saja jenis produk diet detox Slimsure yang paling kalian sreg dan cocok, sesuai dengan kebutuhan. Karena klaimnya semua sama-sama mendukung untuk healthy diet dan fat loss.
Owner-nya yang mengalami Phobia Obesitas sejak kecil, memang membuat fiber detox ini untuk orang-orang yang ingin diet sehat, tepat tanpa harus menyiksa. Tag line-nya saja "Never Feel Guilty". Jadi memang diharapkan, yang mengonsumsi diet detox Slimsure, tidak hanya mengurangi fat loss, tapi juga bisa makan tanpa takut timbangan naik atau berat badan gak ideal.
Slimsure Block Fat
Untuk kali ini, saya mengkonsumsi Slimsure Block Fat. Ini yang serbuk. Dan, untuk rasanya mix fruit. Klaimnya bisa mencukupi kebutuhan vitamin dan serat, serta membantu penyerapan dan meluruhkan lemak jahat penyebab kolestrol, mengikat lemak jahat, sehingga melancarkan proses detoksfikasi.
Jadi, cara kerja Slimsure Block Fat itu mendetoksifikasi ke usus melalui proses pencernaan dan dikeluarkan ke feses. Terus, untuk penggunaannya sebagai berikut:
- Untuk yang obesitas atau dirasa makannya banyak, minum Slimsure Block Fat 2x sehari, 60 menit setelah sarapan/makan siang dan sebelum tidur.
- Sedangkan jika ingin menjaga berat badan ideal, minum 1x sehari saat sebelum tidur.
- Untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan orang yang punya penyakit tertentu, sebelum mengkonsumsi disarankan tanya dokter terlebih dahulu ya.
- Jangan minum ini jika kalian sedang minum obat-obatan.
Untuk kandungannya/komposisi/ingredients utamanya ada:
- Psyllium Husk (Ini biasanya sering ditemui di obat pencahar. Karena bisa membantu memenuhi serat harian dan juga mengatasi sembelit)
- Inulin (untuk meningkatkan bakteri baik di dalam usus)
- Ascorbic Acid (Vitamin C)
- Ginger Extract (Jahe Extract)
- Pineapple Powder
- Orange Extract
- Banana Extract
Takaran saji: 15 g
Total energi: 60 kkal
Baca juga: Minuman kolagen
Review Slimsure Block Fat
Memang sih saya belum mengkonsumsi rutin, karena ngeri mules saat beraktifitas di luar rumah saat mesti aktif dan mobile, tapi izinkan saya review Slimsure Block Fat ya.
Ketika memilih ini, saya memang berdasarkan rekomendasi teman, tapi ketika datang saya suka aja gitu dengan selembaran yang ada dalam paketnya. Tidak hanya pengenalan produknya tapi juga ceklis buat olahraga. Karena sejatinya, memang olahraga diperlukan untuk menurunkan atau menjaga berat badan. Kecuali kalau sakit, ya beda cerita.
Lalu ketika diminum, menurut saya rasanya jika tidak segera diminum semakin kayak jelly dan mayan bikin kenyang. Terus, untuk hasil yang saya rasakan memang ingin BAB keesokan harinya. Tapi alhamdulillah gak sampai mesti BAB sering-sering banget dan gak bikin dehidrasi. Oia, saya minumnya sekali sebelum tidur saja ya.
Kemudian, untuk berat badan, jujurly belum berkurang terlalu ekstrim. Tapi mayan ada progres meski masih naik turun. Itu juga sudah bikin saya happy. Malah kalau turun terlalu drastis saya agak serem. Soalnya, pernah berat badan turun drastis saat (kata orang sih) kena life quarter crisis. Dan, itu saya sendiri pun khawatir.
Yak, gitu sih kurang lebih cerita saya terkait berat badan dan juga review Slimsure. For more info Diet sehat Slimsure kalian bisa mengunjungi laman website Slimsure Official di https://slimsureofficial.com/ serta Instagram @slimsure.official.
Oke deh, sekian dulu dan semoga bermanfaat. Bye-bye!
Salam,
Hani, yang sebenarnya bukan cuma sekadar menjaga berat badan, tapi juga menjaga kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hehooo semuanya,
Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)