Skin barrier adalah lapisan kulit terluar yang terdiri dari sel-sel kulit keras (corneocytes) dan diikat bersama lipid seperti batu bata (mortar). Lapisan kulit ini mempunyai tugas untuk melindungi kulit dari ancaman eksternal, seperti infeksi, allergen, paparan bahan kimia ke dalam kulit dll. Jadi, bisa dibilang sebagai “pintu masuk” hidrasi atau "pelindung kulit".
Ciri-Ciri Skin Barrier Rusak
Nah, karena ini posisinya paling luar, kondisi skin barrier biasanya bisa terlihat, apakah baik atau tidak. Berikut ciri-ciri skin barrier yang sedang rusak:
- Kulit mengalami peradangan atau iritasi
- Kulit terasa gatal
- Kulit kering (dehidrasi) dan bersisik
- Kulit terasa kasar dan berubah warna atau kusam
- Timbul jerawat
- Terjadinya infeksi kulit akibat virus, bakteri, dan jamur
- Hilangnya minyak alami kulit
Baca juga: Rekomendasi skincare untuk kulit sensitif
Penyebab Skin Barrier Rusak
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab skin barrier rusak:
- Gangguan dari dalam, seperti stres dan ketidakseimbangan hormon
- Menggunakan obat jerawat atau produk skincare dengan kandungan bahan yang terlalu keras
- Menggunakan soda kue dan lemon sebagai masker wajah
- Mengusap kulit terlalu keras saat membersihkan wajah menggunakan micellar water atau sabun muka
- Melakukan eksfoliasi (pengangkatan sel kulit mati) terlalu keras dan terlalu sering, lebih dari dua kali seminggu
- Menggunaan skincare dengan kandungan alkohol yang tinggi dan ada kandungan fragrance yang terlalu menyengat
Cara Memperbaiki Skin Barrier yang Rusak
Karena sel-sel kulit dalam tubuh bisa beregenerasi, maka skin barrier yang rusak bisa digantikan dengan kulit baru yang lebih sehat dengan sendirinya, tapi memang membutuhkan waktu. Oleh sebab itu, biar optimal prosesnya, kita bisa merawat skin barrier dengan beberapa hal berikut:
- Hentikan penggunaan produk atau tindakan yang bisa merusak skin barrier.
- Boleh kalau ingin meminimalisir penggunaan produk skincare, yang penting tetap dibersihkan dan gunakan pelembab atau produk yang melembabkan.
- Gunakan make up seperlunya, bahkan kalau bisa hindari dulu untuk sementara.
- Pilih skincare yang memiliki kandungan bahan alami dan gentle, tapi tetap bisa menutrisi, melembapkan, menenangkan, dan menyegarkan. Supaya proses pemulihan skin barrier berlangsung lebih cepat.
- Hentikan sementara (sekitar 2-3 minggu) penggunaan produk skincare yang mengandung bahan aktif exfoliant, retinol, dan vitamin C.
Baca juga: Rekomendasi skincare untuk mencerahkan
Rekomendasi Skincare untuk Skin Barrier yang Rusak
Biasanya, ketika skin barrier rusak, kulit akan lebih sensitif. Tidak bisa sembarangan menggunakan skincare.
Salah satu rekomendasi skincare untuk memperbaiki skin barrier adalah Sensatia Botanicals moisturizer yang Wild Honey Day Barrier Cream. Klaimnya cocok digunakan untuk semua jenis kulit.
Krim ini kandungannya menggunakan campuran bahan alami yang kaya akan antioksidan. Ada kandungan minyak esensial vanilla, bunga kenanga, dan geranium.
Pelembab Sensatia Botanicals ini bisa untuk melembabkan kulit, menutrisi kulit, dan membuat kulit halus nan lembut. Namun, untuk lebih optimal, bisa gunakan basic skincare (facial cleanser, toner, serum, sunscreen) dari Sensatia Botanicals juga.
So, gimana, apa sudah mulai paham tentang skin barrier? Sudah dong ya. Yuk, kita jaga kulit kita dengan baik! 😆
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hehooo semuanya,
Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)