Lagi-lagi saya berdiri ketika naik kendaraan umum. Ya mau gimana lagi? Saya alhamdulillah sehat, sedang tidak hamil, dan masih muda. Jadi tidak ada alasan khusus buat minta tempat duduk.
Saya melempar pandangan keluar jendela bis. Kanan kiri terlihat mobil, kendaraan pribadi. Sayangnya banyak yang berisikan cuma satu dua orang saja.
Tapi saya tidak terlalu sensi gimana gitu sih sebenernya. Karena mungkin ada beberapa alasan khusus mereka tidak naik transportasi umum.
Terlebih lagi di daerah saya memang kadang bikin nangis kendaraan umumnya. Yang ngetem kaga tau waktu lah, diturunin di tempat yang tidak sesuai tujuan yang dijanjikan, kurang nyaman dengan hadirnya pengamen/peminta-minta yang maksa, sopir/kenek yang semena-mena, atau malah kaga ada yang lewat sama sekali kendaraan umumnya dalam rentan waktu 1 jam lebih padahal udah buru-buru. Jadi mau gak mau naik kendaraan pribadi.
Selain itu, bisa juga dapat fasilitas dari kantor. Karena saya pernah bekerja di kantor yang ketika meeting keluar atau lembur dan sesudahnya dapat fasilitas khusus, seperti diantar jemput.
Atau malah kayak kenalan saya yang sebenernya masih muda, tapi sayangnya ketika pandemi kemarin dia terkena stroke. Efeknya jadi salah satu sisi badannya kurang bisa bergerak dengan baik, padahal terlihat sehat. Jadi agak kesulitan kalau naik kendaaran umum. Dia lama sekali geraknya, kurang gesit, dan kesulitan ketika harus berdiri di kendaraan umum terlalu lama atau naik tangga, dll.
Ya, saya gak bisa nge-judge juga sih orang-orang yang naik kendaraan pribadi ini. Cuma bisa banyak-banyak doa, semoga semakin banyak kendaraan umum yang nyaman, aman, fasilitasnya memadai, dan orang-orang dengan sendirian mau naik kendaraan umum.
Saya juga berusaha memperlihatkan bahwa naik kendaraan umum juga enak, seru, dan tentu saja murah. Kali aja kan mereka jadi tertarik dan fomo sendiri. Hoho. Karena kalau cuma di-fafifuwasweswos alias cuma diajak dan diomongin doang tanpa nunjukin kelebihannya apa, kayaknya agak kurang mempan.
Team Up For Impact
Terus, saya juga mengenalkan Team Up For Impact (https://teamupforimpact.org/team-up-everyday/play). Karena terdapat 6 pilihan challenge, seperti:
- sampah
- makanan
- digital
- energy
- bisnis hijau
- aktivisme
Dengan tampilan yang menarik seperti game, terdapat banyak challenge yang bisa diikuti, salah satunya mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, diharapkan bisa menarik kenalan saya untuk menggunakan kendaraan umum. Ditambah lagi ada giveaway #BersamaBergerakBerdaya di ig reels @teamupforimpact .
Karena dengan mengikuti challenge dan mengumpulkan poin, bisa mendapat hadiah pohon yang ditanam dengan nama kita sendiri. Tanpa perlu ke hutannya langsung.
Menurut saya ini menarik sih dan tentunya bermanfaat. Bisa jadi amal untuk diri kita sendiri pula. Karena dengan aksi yang mungkin kecil ini bisa mencegah dampak perubahan iklim menjadi semakin buruk.
Dan, dengan adanya challenge ini, di saya sendiri jadi nambah pengetahuan baru cara mencegah perubahan iklim serta membiasakan agar itu jadi lifestyle baru saya. Tiap tahun tentu mesti upgrade diri ye kan, termasuk punya gaya hidup yang lebih cinta lingkungan.
Salah satu yang bikin saya tertarik untuk mengulik lebih dalam dan pengen dibiasakan adalah terkait bisnis hijau. Karena dengan cek bank, investasi, bahkan bisnis kita, bisa kita bikin jadi lebih ramah lingkungan. Contoh, karena keluarga saya ada usaha kuliner, saya akan berusaha bikin semakin zero waste dan menggunakan bahan organik.
Seru dah websitenya. Kalian coba juga deh! Karena dengan mengikuti challenge yang diadakan TUFI, sekaligus dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2023, kita bisa ikut mencegah perubahan iklim semakin buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hehooo semuanya,
Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)