Halaman

Rabu, 01 November 2023

Muda Mudi Menjaga Bumi

Di acara Online Gathering #EcoBloggerSquad , saya berkenalan dengan 3 organisasi atau gerakan, yaitu Trend Asia, Eathink, dan SKELAS (Sentra Kreatif Lestari Siak). Penasaran yang sudah saya mention itu apa? Saya bahas ya di postingan kali ini! 😉

Eathink


Yaitu, bisnis sosial yang mendukung konsumen makanan untuk menjadi lebih berkelanjutan dengan membagikan informasi terkini mengenai ketahanan pangan melalui konten digital dan menyediakan program pembelajaran (workshop, class, dsb) serta produk yang relevan untuk membantu perjalanan membangun kebiasaan konsumsi yang sehat dan berkelanjutan.

Berikut ini beberapa hal yang menjadi concern Eathink dari yang saya tangkap dari materi Kak Genoneva Jaqualine Wijaya, Co-founder dan juga CEO Eathink yang hadir saat Online Gathering kemarin, yaitu:
  • Pertanian yang sustainable untuk menghindari meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK) yang tinggi dan penggunaan lahan atau penggundulan hutan
  • Nutrisi challenge, supaya sehat dan sustainable diet affordability serta menghindari kurang gizi dan kelebihan gizi
  • Food loss and food waste


Lalu, bagaimana cara supaya bisa sustainable food consumption?
  • Mulai hidup sehat dan mengonsumsi makanan sehat serta eco-friendly, contohnya makan menu lokal.
  • Lebih memperhatikan Food Label, seperti Ingredients (composition), Nutrition facts, serta Claims and Certification.
  • Mencegah sisa makanan pergi ke tempat pembuangan akhir (TPA).

SKELAS (Sentra Kreatif Lestari Siak)


Pusat inovasi yang diinisiasi oleh kaum muda kabupaten Siak, Riau untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui solusi kreatif yang berbasis ekonomi lestari serta pelestarian kebudayaan lokal, dan biasanya aktifitasnya pakai hastag #SiakAktif.

Fungsi SKELAS yang saya dapat dari Kak Cerli Febri Ramadani selaku Ketua Sentra Kreatif Lestari Siak di acara kemarin adalah sebagai berikut:
  • Mempromosikan dan komunikasi membangun narasi pusaka lestari.
  • Inkubasi, akselerasi, dan agregator.
  • Menjadi pusat data dan Informasi.

Sehingga, kehadiran SKELAS bisa mendorong ekonomi kreatif lestari di Kabupaten Siak, wadah kolaborasi antara komunitas dan pemerintah serta mendukung visi Siak Hijau, yang mengutamakan keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.


Untuk inkubasi SKELAS disebut KUBISA (Inkubasi Bisnis Lestari), yakni program pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Program ini memberikan peluang untuk membangun tata kelola, manajemen bisnis yang baik, dan memastikan bisnisnya mempunyai dampak sosial dan lingkungan.

Berikut ini beberapa hasil inovasi yang dibantu SKELAS:
  • Produk minuman nanas berkualitas dari lahan gambut yang dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan
  • Proses produksi Puan Pina yang bekolabrasi bersama kelompok wanita tani dan melibatkan mitra kebun petani lokal.
  • Memanfaatkan bekatul untuk bahan bolu kemojo (makanan khas Melayu dari Riau).
  • Menghasilkan bolu kemojo yang gluten free dan rendah gula.
  • Menambah nilai ekonomi dari sisa olahan padi.

Trend Asia (Transformation of Energy and Sustainable Development in Asia)


Organisasi masyarakat sipil independen yang bertindak sebagai akselerator transformasi energi dan pembangunan berkelanjutan di Asia. Namun, saat ini masih di Indonesia, ucap kak Amalya Reza, Manajer Bionergi di Trend Asia. Berdiri 4 tahun lalu. Dengan fokus isu: energi (mendorong transisi energi fosil ke energi terbarukan), urban (membangun industri dan pembangkit listrik), dan solusinya (ecososionomic).

Program terkait energi yang sedang difokuskan:
  • Fossil Fuels: mendorong Indonesia dari ketergantungan energi fosil
  • Bioenergy
  • Renewable Energy
  • Critical Minerals

Bioenergi adalah suatu energi yang berbentuk listrik, bisa untuk transportasi yang sumbernya dari material organik, bisa terurai di alam, seperti dari tumbuhan, waste, kayu, limbah pertanian, limbah pertenakan dll.

Co-firing


Listrik yang digunakan di Indonesia masih berasal dari batubara, padahal itu bisa membuat gas rumah kaca yang bikin pemanasan global. Kemudian, pemerintah mencoba Co-Firing, yaitu metode pengoplosan batubara dengan biomassa. Sayangnya, itu bisa membuat deforestasi, menambah emisi, dan mengambil lahan masyarakat adat. 

Kalau Mereka Bisa, Kita Juga Bisa


Hmmm... begitu toh. Iya juga ya. Kurang lebih seperti itu kesan saya saat mendapat pemaparan materi. Lalu, saya pun jadi tergerak untuk kira-kira saya bisa bantu apa lagi ya untuk menjaga bumi? Sebagai blogger, selain saya sudah menjaga bumi sebisanya dalam kehidupan sehari-hari, saya juga melakukan sharing di sosial media saya. Supaya banyak yang tergugah juga. Kalau kalian bagaimana nih? Ingin berperan seperti apa untuk menjaga bumi?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)