nisaahani: blogger yang suka sharing review: Perhimpunan Nutrisi Indonesia (INA) Didukung Nutricia Sarihusada Menyelenggarakan Malnutrition Awareness Week: Cegah Malnutrisi Sedari Dini untuk Mewujudkan Indonesia Sehat

Selasa, 24 September 2024

Perhimpunan Nutrisi Indonesia (INA) Didukung Nutricia Sarihusada Menyelenggarakan Malnutrition Awareness Week: Cegah Malnutrisi Sedari Dini untuk Mewujudkan Indonesia Sehat

Media Workshop Malnutrition Awareness Week

Malnutrisi atau kurangnya asupan makanan dari yang dibutuhkan pada seseorang sehingga berakibat terjadi berbagai gangguan biologi pada orang tersebut, ternyata masih ada loh di Indonesia! Menurut Laporan SKI, angka nasional prevalensi stunting tahun 2023 sebesar 21,5%. Hanya turun 0,1 persen dari sebelumnya dan Indonesia termasuk salah satu negara yang tertinggi di Asia Tenggara. Haduh, padahal zaman sudah maju begini!

Saya pernah mendengar cerita dari mahasiswa gizi yang memberi sosialisasi ke masyarakat di daerah yang sebenarnya provinsinya masih dekat dari Jakarta, dia bercerita bahwa masih ada saja anak yang malnutrisi. Beserta tim sosialisasinya, dia pun berusaha menjelaskan ke keluarga yang salah prioritas dalam mengelola pendapatannya, memberi arahan untuk mengutamakan gizi yang cukup bagi keluarga, terutama untuk anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan ibu jika sedang hamil.

Padahal, jika si bapak mengganti uang rokoknya untuk membeli makanan bergizi seimbang, keluarganya kemungkinan besar akan terhindar dari malnutrisi. Makanan bergizi juga sebenarnya kan tidak harus makan salmon setiap hari. Karena kemarin saat acara Media Workshop Malnutrition Awareness Week, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB cerita bahwa anaknya meski diberi makan ikan yang ada di daerahnya, tetap terpenuhi kebutuhan gizi anaknya dan cerdas.


Malnutrisi


malnutrisi di Indonesia

Lalu, apakah malnutrisi hanya terjadi pada orang kurus? Jawabannya, tidak. Malnutrisi tidak hanya terjadi pada orang yang undernutrisi, pada orang overnutrisi juga bisa terjadi. Malnutrisi bisa terjadi jika ada ketidakseimbangan dalam asupan energi maupun nutrisi seseorang, jadi harus didiagnosis dengan benar. Karena jika underdiagnosis, akan terjadi kegagalan dalam proses penyembuhan.

Berikut ini beberapa tanda dan gejala Malnutrisi:
  • Berat badan kurang
  • Berat badan turun tidak terencana
  • Terjadi penurunan berat badan lebih dari 10% dari berat badan sebelumnya dalam 3 bulan terakhir
  • Saat pengukuran berat badan kurang dari 90% berat badan ideal berdasarkan tinggi badan
  • Indeks massa tubuh (IMT) kurang dari 18,5
  • Kehilangan massa otot dan lemak tubuh
  • Tidak selera makan
  • Tidak dapat makan atau hanya bisa makan sedikit dari biasanya
  • Anak tidak bertambah panjang dan tinggi
  • Merasa lelah dan lemah, kurang aktif
  • Terjadi pembekakan dan akumulasi cairan

Tapi tentu, harus ditanyakan lebih lanjut ke dokter ya. Karena selain pemeriksaan fisik, penilaian malnutrisi meliputi anamnesis, pemeriksaan antropometri, laboratorium dan pemeriksaan khusus lainnya.

Langsung diperiksakan saja ke dokter, terutama jika ada tanda-tanda pada anak dan ibu hamil. Sebab, jika seseorang atau anak menderita Malnutrisi, akan terjadi proses penghancuran dari lean body mass untuk melepaskan asam amino untuk proses glukoneogenesis, sehingga terjadi penurunan sistem imunitas, bisa menurunkan mental, kekuatan ototnya menurun, dan fungsi jantung terganggu, gangguan pernapasan, rentan terhadap penyakit, dan tidak hanya itu, Malnutrisi bisa menyebabkan kerugian ekonomi.


Malnutrisi dan Dampak Ekonomi


Perhimpunan Nutrisi Indonesia (INA)

Malnutrisi selain memberi dampak ekonomi pada keluarga, juga bisa memberi dampak terhadap negara. Menurut data Bappenas tahun 2019, biaya medis per anak yang stunting diperkirakan sekitar Rp 6 juta per tahun. Belum lagi di masa depan jika Malnutrisi mengganggu tumbuh kembang anak. Jadi wajar jika Malnutrisi ditangani dengan serius berkolaborasi antara akademisi, regulator, industri, media, komunitas, dsb.


Media Workshop Malnutrition Awarness Week


cegah malnutrisi

Makanya itu, Perhimpunan Nutrisi Indonesia (Indonesian Nutrition Association/INA) melakukan berbagai kegiatan, seperti menjadi salah satu duta kegiatan Pekan Sadar Malnutrisi (Malnutrition Awareness Week/MAW) pada tanggal 16 - 20 September yang diselenggarakan American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) sejak 2017. Dengan tema, ‘Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini’, Pekan Sadar Malnutrisi yang didukung Nutricia Sarihusada dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, memberikan edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak dan pencegahan malnutrisi di Indonesia melalui asupan gizi seimbang sedari dini untuk mewujudkan Indonesia sehat.

Nutricia Sarihusada

Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH menyampaikan bahwa pencegahan malnutrisi merupakan langkah krusial untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak, serta menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan. “Namun, untuk menghadapi permasalahan ini diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, organisasi non-profit, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan malnutrisi. Nutricia Sarihusada, sebagai perusahaan yang fokus pada nutrisi, berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai produk nutrisi, riset dan inisiatif sosial guna mencegah malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” papar dr. Ray.

Dan, tulisan yang saya share kali ini adalah salah satu bentuk kontribusi untuk mencegah malnutrisi dengan memberi info yang hampir semua sumbernya berdasarkan spokesperson pada acara Media Workshop Malnutrition Awareness Week ya, yaitu:
  • Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K) – Presiden  Indonesian Nutrition Association (INA)
  • Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB – Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH – Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada

Jadi, insyaallah terpercaya. Tapi kalau butuh info lebih lanjut harus tanyakan ke dokter ya.

Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat dan ikut serta mencegah Malnutrisi untuk mewujudkan Indonesia sehat. Yuk, cegah Malnutrisi sedari dini!


2 komentar:

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)