Ketika melihat Azmi Rahardi yang merupakan seorang Electrical Engineering dan juga pemilik CV Hadijaya Lele, saya jadi teringat jokes di beberapa kalangan engineer yang bilang kalau puncak karir engineer adalah jadi juragan lele. Tapi memang, jika suatu bisnis dikelola dengan baik, tepat, dan cerdas, hasilnya akan lebih baik dibanding kompetitornya.
Karena, setelah mencari tahu lebih dalam pria yang dari tahun 2022 bisa meraup untung jutaan rupiah dari usaha lelenya, ada beberapa hal yang menurut saya menarik yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan lebih dari usaha lelenya. Yang pertama, Azmi Rahardi tidak hanya menjalankan usahanya, tapi juga tertarik untuk terus belajar untuk meningkatkan kualitas lelenya. Ia mengikuti pelatihan yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pemkot Tangerang untuk belajar membuat pakan yang tinggi protein yang bisa mempercepat waktu panen. Selain itu, pakannya pun sudah melalui uji lab kesehatan dan syariat agama.
Kemudian, ia mengikutsertakan usahanya dalam aneka perlombaan, jadi bisa mendapat banyak penghargaan, seperti:
- Pemenang wirausaha muda pemula (Kemenpora)
- Wirausaha muda prestasi (Provinsi Banten)
- Pemuda Inspiratif Kota Tangerang tahun 2021
- Pemenang business competition (Unes)
- Pemenang Tajeer (UAI)
- Astra Satu Indonesia Award (astra)
- dll.
Terlepas dari hal-hal lainnya, menurut saya, dengan mengikutsertakan lomba, bisa mendapat banyak relasi dan menginspirasi orang lain untuk sukses juga. Pemuda asal Tangerang juga menggunakan media sosial dengan baik. Sehingga, banyak orang yang tahu dan bisa memasarkan usahanya dengan lebih baik. Di bulan September dan Oktober tahun ini saja bisa sold out hingga 490 kg lele.
Kemudian, dalam pengelolaan perhitungannya, pria lulusan Universitas Bung Karno juga menggunakan aplikasi. Dengan memanfaatkan teknologi, pengelolaan usaha jadi lebih teratur.
Pria yang pernah bertugas sebagai inspektur upacara menggantikan peran Walikota dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-94 ini juga menggunakan pemanfaatan limbah protein dari pabrik sosis/nugget dan limbah tulang ikan kakap. Limbah tersebut diolah menjadi pakan ternak yang ramah lingkungan. Kemudian, air kolam lelenya bisa menyuburkan tanaman sekitar kolam yang bisa dijual. Semua tidak terbuang sia-sia, malah saling memanfaatkan dan menguntungkan.
Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan) Al Fitroh Mandiri Catfish Kelurahan Poris Plawad Utara, Kecamatan Cipondoh, yang klaimnya paling aktif se-Kota Tangerang dan Pelaku Usaha Resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan ini juga tidak segan-segan memberdayakan masyarakat sekitar dan juga membagi ilmunya. Bisa untuk praktek budidaya dan praktek kewirausahaan untuk mahasiswa dan pelajar. Jadi, buat yang ingin belajar terkait lele bisa langsung menghubungi Azmi.
Tapi memang, untuk memajukan usaha harus konsisten. Azmi adalah contoh orang yang konsisten mengurusi kolam lelenya dan klaimnya menjadi satu-satunya peserta pelatihan yang masih bertahan dengan usaha budidaya ikan lele di tengah pekerjaannya sebagai staf engineer.
Berawal saat duduk di kelas 2 SMKN 4 Tangerang, Azmi mulai memikirkan masa depannya. Lalu, bermodal pengetahuan dari internet dan modal 5 (lima) juta rupiah dari orangtuanya, Azmi memberanikan diri membuat 4 (empat) kolam lele di belakang rumahnya. Karena sejalan dengan minat dan hobinya, serta budidaya lele itu dianggapnya tidak terlalu mengganggu sekitar. Sebab, tidak berisik dan tidak terlalu mengeluarkan bau yang menyengat seperti ternak ayam maupun kambing.
Beberapa kolam lele milik Azmi (Sumber foto: https://www.instagram.com/amc_farm/) |
Selama 2 (dua) tahun, keuntungan yang didapat pria yang punya 23 (dua puluh tiga) kolam lele pada tahun 2021 ini cukup tipis. Karena harus menjual melalui tengkulak. Tapi dengan gigih, selain meningkatkan kualitas lelenya dan memasarkan ke media sosial, Azmi juga door to door mendatangi pasar dan menawarkan lele yang lebih murah dari harga pasaran secara langsung kepada pemiliknya dengan meninggalkan kartu nama dan nomor telepon. Dengan keberanian dan kemauan untuk berkeliling mencari konsumen itulah meningkatkan penjualan bisnis lelenya. Definisi hasil tidak mengkhianati usaha.
Mengenal lebih dekat usaha pemuda berusia 25 (dua puluh lima) tahun ini menginspirasi sekali dan menambah insight bahwa setiap manusia punya rezeki yang terkadang tidak sesuai dengan jurusan pendidikan yang dipelajari. Dengan konsisten nan cerdas bisa meningkatkan diri serta usaha.
Sumber referensi:
- https://www.youtube.com/@TangerangSatu
- https://www.instagram.com/azmielhadi/
- https://www.instagram.com/amc_farm/
- https://www.linkedin.com/in/azmi-rahadi-102639240/
- https://bantenkita.com/2022/03/17/berhasil-raup-keuntungan-dari-budidaya-ikan-lele-azmi-rahadi-raih-penghargaan-tangerang-awards-2022/
- https://www.tangerangkota.go.id/berita/detail/32029/pemuda-dan-busana-nusantara-warnai-peringatan-hsp-di-kota-tangerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hehooo semuanya,
Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)