Halaman

Jumat, 25 Oktober 2024

Global Nature Conservation School, Aksi Sekolah Konservasi Bekantan

Bekantan adalah maskot Kalimantan Selatan. Karena dahulu jenis monyet asli Kalimantan ini gampang sekali ditemui di sana. Pernah terancam punah, tapi alhamdulillahnya ada Sekolah Bekantan Indonesia, yakni  yayasan yang aktif untuk konservasi bekantan dan ekosistem lahan basah.

Global Nature Conservation School (Sumber foto: https://www.instagram.com/sekolahkonservasi/)

Global Nature Conservation School


Kegiatan edukasi mengenal lingkungan habitat dan mengajarkan turut aksi pelestarian habitat bekantan sebenarnya sudah dari tahun 2013, baik itu di jalan atau di sekolah. Tapi sekolah konservasi Global Nature Conservation School baru didirikan tahun 2016, sebagai salah satu dari 5 (lima) program edukasi atau program kerja dari Sekolah Bekantan Indonesia. Diinisiasi oleh Dr. Amalia Rezeki, S.Pd., M.Pd., yang terkenal di pegiat lingkungan, founder Sahabat Bekantan Indonesia.

Kurikulumnya berbasis lingkungan, sehingga peserta/siswa diajak ke alam, beraktivitas outdoor di wilayah kerja stasiun riset bekantan, Pulau Curiak di Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Kegiatannya berisikan mengenal lebih dekat ekosistem hutan mangrove dan sungai, aksi konservasi mangrove, di green house melakukan pembibitan pohon mangrove, susur sampah plastik di sungai, observasi bekantan, dll.  Tapi ada visit school to school juga untuk kegiatan indoor.

Sedangkan, untuk durasi kegiatannya bisa setengah hari, 3 hari atau lebih, tergantung kesepakatan. Kalau yang sebentar, bisa ikut Bekantan Eco Tour. Jika tertarik ikutan bisa langsung dm instagram @bekantanecotour .

Peserta Global Nature Conservation School (Sumber foto: https://www.instagram.com/sekolahkonservasi/)

Pesertanya bisa siapa saja, baik dari wisatawan domestik atau mancanegara. Biasanya dari sekolah atau kampus. Mayoritas sekolah di Kalimantan mungkin sudah pernah ke sini. Pernah juga dari sekolah Al-Azhar Jakarta. Dan untuk kampus, sudah 19 universitas yang pernah berkunjung, salah satunya dari Newcastle Australia. Pesertanya pun ada yang setiap tahun berkunjung.

Peserta biasanya berkelompok, supaya biayanya lebih terjangkau. Iyes, untuk mengikuti kegiatan yang ada, perlu bayar ya gengs ya. Budget yang dikeluarkan nantinya untuk operasional kegiatan dan peserta, seperti untuk perawatan sarana sekolah, transportasi perahu klotok peserta, dan kegiatan lainnya. Nanti peserta bisa menginap, bangun tenda, santai di gajebo, ke bekantan ecolodge, dll. Makan siangnya pun bisa disediakan olahan khas sekitar, seperti udang galah yang habitatnya di sana.

Konservasi Bekantan


Bekantan (Sumber foto: https://www.bekantan.org/2022/04/dunia-sambut-kelahiran-3-bayi-bekantan.html)

Pada tahun 2014, di Pulau Curiak ditemukan 14 ekor bekantan, alhamdulillahnya terus meningkat tiap tahunnya. Bisa dibilang meningkat lebih dari 100%. Karena beberapa tahun kemudian, bekantannya berjumlah 42 ekor.

Cara Global Nature Conservation School melakukan konservasi bekantan adalah dengan menggalakan penanaman pohon mangrove rambai. Karena itu akar utamanya bekantan, sebagai pohon tidurnya bekantan dan pucuk daunnya untuk makanan mereka. Dengan banyaknya pohon mangrove rambai, bekantan akan stay. Kalaupun migrasi tidak jauh, masih sekitaran situ. Karena faktanya bekantan adalah primata satu-satunya yang bisa berenang, jari kaki tangannya terdapat selaput. 

Selain pucuk daun rambai, bekantan sebenarnya makan pucuk daun beringin, waru, putat, bawas, jeruju yang berduri, kelakai, dsb. Karena bekantan termasuk hewan herbivora. Dan, dengan memakan daun dan pucuk tanaman, bekantan berperan penting dalam ekosistem sebagai pengatur silvikultur hutan.

Untuk makanan tambahan yang diberikan Global Nature Conservation School adalah pisang mentah. Jika ingin memberi makan bekantan ada feeding station.

Peserta melihat bekantan dari jauh (Sumber foto: https://www.instagram.com/sekolahkonservasi/)

Oh iya, fyi bekantan adalah primata yang rentan stres. Jadi, meski selama mengikuti Global Nature Conservation School kita kemungkinan bisa melihat bekantan di jam tertentu, tapi tetap jangan diusik atau dipaksakan. Paling dekat berjarak 20 meter, supaya bekantan tidak stres dan jadi sakit. Meski dari Global Nature Conservation School ada program evakuasi dan rehabilitasi bekantan sampai sembuh jika ke pemukiman, kebakaran hutan, dsb, tapi sebaiknya saat melihat bekantan cukup dari jauh. Lagipula, bekantan adalah satwa liar yang dilindungi, tidak boleh disentuh.

Menyelamatkan Bekantan, Menyelamatkan Lingkungan


Melihat perjuangan Global Nature Conservation School melakukan konservasi bekantan dan kegiatan bermanfaat lainnya untuk lingkungan, wajar sekali jika menyabet banyak penghargaan, termasuk Penerima Apresiasi SATU Indonesia Award 2023. Bahkan, berhasil meraih penghargaan Kalpataru tahun 2022, dalam kategori Penyelamat Lingkungan Hidup, yang bisa dibilang ini penghargaan tertinggi di bidang lingkungan.

Sebab, selain menanam mangrove rambai, melakukan konservasi bekantan, mengambil sampah plastik kiriman, membangun sarana untuk wisata, ada juga kegiatan pelatihan pembuatan sirup buah rambai dan pengelolaan ikan seluang yang banyak di daerah sekitar, untuk meningkatkan perekonomian Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).

Keren banget deh Dr. Amalia Rezeki, S.Pd., M.Pd., Kak Napisah selaku Head of Global Nature Conservation School atau kepala sekolahnya, Kak Dewita Rinowati selaku staf atau gurunya, dll. Sukses terus kegiatannya melestarikan alam! Semoga kegiatannya selalu menginspirasi kita semua untuk turut serta melestarikan lingkungan. Karena menyelamatkan lingkungan, menyelamatkan kehidupan.

Sumber referensi:
  • Podcast https://open.noice.id/content/917ef3ee-b1b5-4e59-a7b4-4a3c2a9e4ada
  • https://www.instagram.com/sekolahkonservasi/
  • https://www.instagram.com/sahabat.bekantan.indonesia/
  • https://www.instagram.com/bekantanecotour/
  • https://www.bekantan.org/2022/04/dunia-sambut-kelahiran-3-bayi-bekantan.html
  • https://kalselprov.go.id/berita/eyJpdiI6IkN0bERjVHhUVmNZQ0I0SlVsaitQV0E9PSIsInZhbHVlIjoiK3RBNzdIcU5ERitCSzBIYjNTejllUT09IiwibWFjIjoiNzFjMGMxNmQwOTRkNmVkMmE5MGU5NDNhZjAyZWE1ZWE0YjU5ZTQ4Mjg0YjcxMTE5YmUyMjNmZTc1OWVhNjhiOSJ9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)