Halaman

Rabu, 16 Oktober 2024

Dengan Pembuatan Trash Trap, Muslihuddin Aini Bantu Mengurangi Pantai dan Lautan dari Sampah

Pantai Labuhan Haji adalah pantai yang terletak di Desa Labuhan Haji, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Banyak pengunjung, tapi sayangnya banyak juga sampahnya, terlebih lagi saat musim hujan. Karena menurut pedagang kaki lima pantai, ini kebanyakan bukan sampah dari pengunjung pantai, melainkan dari orang-orang yang membuang sampah di sungai dan sampahnya terbawa hingga ke pantai.

Sumber foto: https://lombokpost.jawapos.com/selong/1502772896/wisatawan-tak-nyaman-pesisir-labuhan-haji-dipenuhi-sampah

Hari gini masih buang sampah di sungai? Sayangnya, iya, masih banyak yang melakukan hal tersebut. Padahal klaimnya, sejak tahun 2018, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan komunitas pecinta lingkungan sudah melakukan beberapa hal untuk menangani permasalahan ini. Mulai dari pembuatan Perda No. 25 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah, beach clean up, dan melakukan kampanye anti sampah plastik. Namun belum terlihat dampak yang signifikan. 

Padahal efeknya bisa terlihat di Pantai Labuhan Haji. Yang sebenarnya indah, tapi dengan banyaknya sampah, mungkin bisa bikin kapok pengunjung untuk datang kembali, terutama wisatawan dari luar kota atau luar negeri. Ujung-ujungnya tidak hanya bikin malu, tapi bisa berpengaruh ke pendapatan pedagang sekitar pantai, dll.

Sumber foto: Instagram muslihuddinaini

Oleh karena itu, Muslihuddin Aini, pengajar di Fakultas Perikanan Universitas Gunung Rinjani sekaligus sebagai Direktur di Coastal Environmental & Fisheries (CEF), yang merupakan NGO Lokal di Nusa Tenggara Barat, tergerak membangun Trash Trap sebagai pelindung laut dari ancaman sampah plastik. Dan, dalam pembuatannya dilakukan melalui 3 (tiga) tahap selama 8 (delapan) bulan, dari Juni 2022 – Januari 2023.

Trash Trap


Sumber foto: JURNAL ABDI INSANI Volume 10, Nomor 2, Juni 2023 http://abdiinsani.unram.ac.id. e-ISSN : 2828-3155. p-ISSN : 2828-4321

Trash trap adalah alat yang bisa bermanfaat meminimalisir sampah dari sungai menuju ke laut dan mampu mengikuti tinggi rendahnya permukaan sungai. Untuk membersihkan sampah yang terjaring di trash trap dilakukan dengan cara manual menggunakan tangan dan alat seperti cangkul dan garu. 

Trash trap terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu: tong plastik sebagai pelampung, besi baja sebagai jaring penghalang sampah, serta kawat seling sebagai pengikat trash trap. Untuk 1 (satu) sungai yang ada di Desa Labuhan Haji, membutuhkan waktu selama 1 (satu) bulan dan menghasilkan 14 (empat belas) buah trash trap.

Proses Kegiatan Trash Trap


Sumber foto: JURNAL ABDI INSANI Volume 10, Nomor 2, Juni 2023 http://abdiinsani.unram.ac.id. e-ISSN : 2828-3155. p-ISSN : 2828-4321

Langkah pertama yang dilakukan adalah koordinasi dan musyawarah bersama stakeholder. Saya pribadi suka sekali dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh pria yang berprofesi sebagai dosen ini. Sebab, semakin banyak pihak terkait yang dilibatkan, akan semakin banyak yang mendukung kelancaran kegiatannya.

Sumber foto: JURNAL ABDI INSANI Volume 10, Nomor 2, Juni 2023 http://abdiinsani.unram.ac.id. e-ISSN : 2828-3155. p-ISSN : 2828-4321

Langkah kedua yaitu sosialisasi ke tokoh agama, tokoh masyarakat, dan remaja masjid yang ada di Dusun Labuaji, tempat dimana Trash Trap dipasang. Warga sangat mendukung dan siap menjaga dan membersihkan sampah yang terperangkap di Trash Trap.

Langkah ketiga adalah pemasangan Trash Trap yang dilakukan  selama 2 jam dengan 20 orang personil. Kegiatannya dihadiri langsung oleh Kepala Desa Labuhan Haji, Kepala Dusun Labuaji, Ketua RT dan para pemuda yang berdomisili di bantaran sungai Labuaji.

Hasil Trash Trap


Sumber foto: JURNAL ABDI INSANI Volume 10, Nomor 2, Juni 2023 http://abdiinsani.unram.ac.id. e-ISSN : 2828-3155. p-ISSN : 2828-4321

Klaimnya, dari pemasangan trash trap dan 1 (satu) kali seminggu dilakukan kegiatan Clean Up, bisa menghalangi sebanyak ±10 (sepuluh) ton sampah yang akan menuju ke laut. Tidak hanya itu, dalam kegiatan trash trap ini banyak pihak yang membantu, hingga mendapat banyak apresiasi.

Penutup


Kegiatan pembuatan trash trap oleh pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Diponegoro ini sangat bermanfaat sekali. Selain membantu mengurangi sampah yang mampir ke pantai dan laut akibat sampah yang ada di sungai. Dan, harapannya dengan banyaknya yang terlibat untuk membersihkan sampah, jadi menimbulkan kesadaran untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan, apalagi ke sungai.

Semoga selanjutnya pemerintah serta pihak lainnya banyak pemasangan trash trap, dilakukan pengelolaan sampah, sehingga sampah yang dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) bisa diminimalisir dan dimanfaatkan dengan baik, jadi pendapatan masyarakat sekitar.

Sumber referensi:

  • JURNAL ABDI INSANI Volume 10, Nomor 2, Juni 2023 http://abdiinsani.unram.ac.id. e-ISSN : 2828-3155. p-ISSN : 2828-4321
  • https://lombokpost.jawapos.com/selong/1502772896/wisatawan-tak-nyaman-pesisir-labuhan-haji-dipenuhi-sampah
  • https://www.linkedin.com/in/muslihuddin-aini-85b9a0142/
  • https://www.instagram.com/muslihuddinaini/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hehooo semuanya,

Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)