Banyak yang ingin menikah ataupun punya anak, tapi pernahkah terpikirkan tentang kesiapannya? Apakah sudah tahu kewajiban dan hak seorang suami atau istri? Sudah tahu bagaimana cara menjadi orang tua yang baik?
Karena menikah bukan sekedar selebrasi hidup bersama, tapi ada makna sakral di dalamnya, ada janji seumur hidup menjadi suami atau istri yang baik. Serta, jadi orang tua yang baik, jika punya anak nanti.
Lalu, bagaimana jadi pasangan dan orang tua yang baik? Ya, diusahakan! Persiapkan semuanya dengan baik sejak sebelum nikah. Mempersiapkan pernikahan tidak hanya mengumpulkan dana, booking gedung, minta izin keluarga, dsb, tapi juga pelajari terlebih dahulu semua terkait pernikahan dan parenting. Karena dengan persiapan yang matang, diharapkan persentase menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah menjadi lebih besar dan bisa melahirkan generasi yang lebih baik, bukan sekedar punya anak.
Siapa yang perlu mempersiapkan? Tentu, dari pihak perempuan dan laki-laki! Karena kan menikah itu antara dua pihak tersebut. Supaya keduanya siap.
Sekolah Calon Ayah (SCA) dan Sekolah Calon Ibu (SCI)
Setahu saya, saat ini ada website siap menikah dari pemerintah yang bisa membantu mengecek seseorang siap menikah atau belum melalui pertanyaan-pertanyaan. Dan, baru-baru ini saya tahu ada Sekolah Calon Ayah (SCA) dan Sekolah Calon Ibu (SCI) yang bisa diikuti oleh calon orang tua atau yang sudah menjadi orang tua.
Samsul Husen. Sumber foto: https://www.radioidola.com/2023/mengenal-sekolah-calon-ayah-dan-sekolah-calon-ibu-di-sleman/ |
Melalui podcast wawancara radio Idola Semarang bersama Samsul Husen, penanggung jawab Sekolah Calon Ayah (SCA) dan Sekolah Calon Ibu (SCI), beliau mengatakan bahwa Kelas Pranikah untuk calon Ayah dan Calon Ibu yang diselenggarakan ini harapannya mencakup semua materi pernikahan dan parenting. Karena menjadi orang tua itu seumur hidup, tapi kadang masih belum tahu bagaimana menjadi orang tua yang baik atau mau belajar dimana, mengikuti ajaran orang tua terdahulu belum tentu benar, oleh sebab itu dibuatlah sekolah nonformal ini.
SCA dan SCI dibawah naungan Departemen Pendidikan dan Dakwah Yayasan Rumpun Nurani. Yayasan non-profit yang berlokasi di Yogyakarta, diinisiasi oleh 13 keluarga, dan telah berdiri sejak 2017. Yayasan ini merupakan wadah untuk penguatan diri dan keluarga dengan cara belajar, berbagi dan saling menguatkan.
Didirikan sejak tahun 2014, saat dibuka peserta sekolah untuk menjadi orang tua yang baik ini bisa puluhan hingga ratusan. Ada kelas online dan offline. Jadi, kegiatannya diselenggarakan selama 2 (dua) bulan selama akhir pekan, dibagi per kelompok dengan 1 (satu) fasilitator. Ada juga camp 2 (dua) hari 1 (malam). Pergi ke alam untuk healing, berdamai dengan diri sendiri dan berkeluh kesah dengan Tuhan, sehingga bisa mendobrak diri, berani untuk melangkah kedepannya.
Peserta SCI sedang belajar menyiapkan menu makanan variatif untuk keluarga Sumber foto: instagram @sekolahcalonibu |
Samsul Husen yang merupakan Sekbend Departemen menjelaskan bahwa kurikulum materi SCA dan SCI mencakup masalah masalah ranjang melalui frame fikih (agama Islam), kemudian materi parenting, contohnya cara memandikan anak, memasak sesuai gizi seimbang, mencegah stunting, dsb, serta materi manajemen keuangan, seperti berapa persen untuk kebutuhan hidup, menabung, investasi, dsb. 3 (tiga) materi yang krusial dalam suatu rumah tangga.
Tantangan Sekolah Calon Ayah (SCA) dan Sekolah Calon Ibu (SCI)
Sumber foto: instagram @sekolahcalonayah |
Berdasarkan pria yang mengambil jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, tantangan Sekolah Calon Ayah (SCA) dan Sekolah Calon Ibu (SCI) adalah peserta, terutama calon ayah. Karena, meski alumni Sekolah Calon Ayah (SCA) dan Sekolah Calon Ibu (SCI) sekitar seribuan orang, tetapi masih jarang yang punya kesadaran (terutama para pria) untuk belajar tentang pernikahan. Padahal ini adalah pelajaran penting seumur hidup. Supaya keluarga menjadi lebih siap, matang, dan lebih baik.
Kenapa ya masih belum banyak tertarik mempersiapkan diri untuk menjadi pasangan dan orang tua yang baik? Padahal itu bisa menghindari dari fatherless atau motherless. Kondisi dimana anak tumbuh tanpa kehadiran ayah atau ibu, baik secara fisik maupun psikis, terlepas karena orang tuanya meninggal.
Dengan mempersiapkan pernikahan dan menjadi orang tua yang matang juga bisa menghindari perceraian dan terhindar menjadi orang tua yang tidak bertanggung jawab. Dengan kondisi pernikahan yang siap juga harapannya semua mental anggota keluarga stabil dan bisa berprestasi lebih baik. Kan ujung-ujungnya, ayah atau ibu sendiri yang senang jika mempunyai anak yang bahagia dan membanggakan.
Menurut saya pribadi, pendidikan pranikah itu penting, dan dengan adanya Sekolah Calon Ayah (SCA) dan Sekolah Calon Ibu (SCI) ini oke banget. Saya ikut senang Samsul Husen mewakili Sekolah Calon Ayah (SCA) dan Sekolah Calon Ibu (SCI) menjadi Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2022 di bidang Pendidikan mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta. Semoga saja kedepannya SCAI bisa bekerjasama dengan pemerintah. Karena menurut pria asal Magelang ini, belum ada kerjasama dari pemerintah.
Dari pemerintah ada sih bimbingan perkawinan (Bimwin) yang dilaksanakan selama 2 hari dengan durasi 16 jam pelajaran, tetapi menurut saya akan lebih baik melakukan kolaborasi dengan sekolah pranikah. Supaya pernikahan masyarakat Indonesia lebih siap dan siap melahirkan generasi emas.
Sumber referensi:
- https://www.radioidola.com/2023/mengenal-sekolah-calon-ayah-dan-sekolah-calon-ibu-di-sleman/
- https://rumpunnurani.org/
- https://www.facebook.com/sam.h.thok
- https://www.instagram.com/sekolahcalonayah/
- https://www.instagram.com/sekolahcalonibu/
- https://www.instagram.com/rumpunnurani/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hehooo semuanya,
Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)