Menurut data epidemiologi pada tahun 2023 (Palupi, A. G. R., & Noorrizki, R. D.), 75% kasus gangguan kepribadian narsistik lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Meski begitu, saya berusaha mencari info lebih lanjut dan intropeksi diri. Ya, namanya juga manusia, kali aja kan kita gak sadar melakukan sesuatu hal yang buruk. Jadi, dibanding mencari kesalahan pada orang lain, mending muhasabah diri. Alhamdulillahnya, sepertinya saya masih ditahap self love (self claim ✌😄). Karena, ternyata NPD (Narcissistic Personality Disorder) tuh bukan sekedar suka selfie, ada beberapa ciri-ciri lainnya, yaitu:
- narsistik berlebihan;
- bersifat superior;
- haus pujian dan validasi;
- minim empati;
- merasa paling benar;
- manipulatif;
- dan lainnya, yang kayaknya kalau interaksi bikin kita merasa bersalah.
Orang dengan kepribadian NPD juga bisa terkesan baik di luar, tapi abusive ke orang terdekatnya, misalnya ke pasangan. Jadi, kalau korban cerita tentang kelakuan si NPD, orang lain tuh bisa gak percaya. Karena yang ditampilkan si NPD tidak begitu. Agak ngeri dan terasa bakal capek banget sih kalau dekat-dekat. Tidak terbayang Mbak Kartika Soeminar bisa tahan selama 23 tahun punya pasangan yang NPD.
Baca juga: Buku jurnaling handmade
Peluncuran Buku Broken But Unbroken Karya Kartika Soeminar
Pada acara peluncuran buku karya Kartika Soeminar, Broken But Unbroken, yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 26 Oktober 2024 di Royal Kuningan Hotel, saya mengenal lebih banyak dengan NPD, langsung dari penyintas dan psikolog. Mbak Kartika adalah NPD abuse survivor, yang alhamdulillah sekarang sudah keluar dari lingkaran tersebut.
Di buku pertamanya tersebut, Mbak Kartika ingin berbagi pengalamannya dan mengedukasi tentang NPD, hingga dampaknya untuk kesehatan mental. Harapannya buku ini bisa memberi inspirasi, kekuatan, dan harapan kepada pembacanya.
Mbak Kartika dan salah satu korban NPD |
Acaranya penuh rasa haru. Dari cerita Mbak Kartika, saya ikut bersyukur Mbak Kartika bisa lepas dari pasangannya dan bangkit, bahkan berkarya. Karena bercerai adalah keputusan yang harus dipikirkan matang-matang, mulai dari mental anak, nafkah selanjutnya, stigma orang lain, dsb. Tapi untuk bertahan juga terlalu menyakitkan, bisa kena mental. Alhamdulillahnya, anak Mbak Kartika memahami Mbak Kartika dan Mbak Kartika juga punya sahabat yang menemaninya. Karena teman yang baik dalam proses pemulihan diri sangat membantu sekali.
Sahabat Mbak Kartika yang hadir di acara peluncuran buku Broken But Unbroken |
Mbak Kartika dan sahabat |
Di venue, selain ada kata-kata penyemangat dari Mbak Kartika, kita juga bisa menulis Affirmation Word dan Gratitude Jar. Lalu, ada terapi lima jari bersama Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si, yang buat saya pribadi lumayan bisa grounding diri.
Terapi lima jari |
Penyebab NPD
Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si (tengah) |
Salah satu narasumber acara talkshow dan peluncuran buku Broken But Unbroken adalah psikolog Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si. Beliau bilang, NPD bisa disebabkan karena pola asuh. Sejak kecil sering dipuji berlebihan ditambah lagi terlalu dimanjakan.
Dan, setelah saya baca-baca dari info lainnya, sepertinya saya paham kenapa lebih banyak laki-laki yang mengidap NPD. Mulai dari budaya dan pola asuh yang lebih mengutamakan serta memanjakan laki-laki, bikin mereka jadi merasa jarang salah. Kalaupun salah, malah menyalahkan orang lain. Hmmm... mesti dihindari ini ya, supaya anak kita nanti tidak jadi NPD.
Baca juga: Buku untuk yang ingin diet
Kampanye #BrokenButUnbroken Bekerjasama dengan Komunitas Emak Blogger (KEB)
Para undangan buku Broken But Unbroken menonton video kegiatan kampanye #BrokenButUnbroken di 7 (tujuh) kota |
Sejak April 2024, sebelum buku Broken But Unbroken diluncurkan, Mbak Kartika telah melakukan kampanye #BrokenButUnbroken bekerja sama dengan Komunitas Emak Blogger (KEB) di 7 (tujuh) kota besar, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Bandung, Semarang, Solo, dan Surabaya. Dengan tujuan membuka wawasan masyarakat tentang NPD dan supaya tak ada lagi korban seperti dirinya.
Mbak Mira Sahid, founder KEB (kiri) |
Dari pihak KEB, Mbak Mira Sahid, selaku Founder KEB pun menyambut baik campaign #BrokenButUnbroken. Karena bisa berkontribusi menyebarkan kepada masyarakat info terkait NPD dan pesan untuk selalu waspada. Ini sesuai tagline KEB, Berinovasi dan Berkontribusi.
Baca juga: Buku perawatan pasien stroke
Penutup
Saya senang sekali bisa ikut serta dalam acara peluncuran buku Broken But Unbroken karya Mbak Kartika Soeminar. Selain bisa menambah informasi, juga bisa menambah energi positif. Karena tentu tidak mudah mengingat kenangan buruk atau menceritakannya kembali, apalagi menuliskan ke dalam buku. Mbak Kartika saja sampai mundur dari deadline penulisan. Tapi dengan Mbak Kartika yang mampu bangkit, menulis buku, hingga punya lagu dengan judul Tidak Hancur, saya jadi mendapat tambahan semangat.
Mbak Kartika menyanyikan lagu Tidak Hancur |
Semoga yang membaca tulisan saya juga mendapat insight baru dan juga aliran energi positif. Jika merasa ada gejala NPD juga bisa langsung ke ahlinya. Lalu, jika ingin membeli buku Broken But Unbroken bisa langsung cek instagram kartika_soeminar ya.
#Narcisstic #NPDSurvivor #NPDAwareness #BrokenButUnbroken #BreakTheSilence #KartikaSoeminarStory
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hehooo semuanya,
Terima kasih telah mampir di blog www.nisaahani.com. Semoga bermanfaat ya tulisannya. Di tunggu komentarnya. Dan sangat terima kasih kembali jika tidak meninggalkan link atau mengopi tulisan di blog ini tanpa izin. :)