"Gw udah dilamar!" chat teman saya beberapa bulan lalu.
"Omagat, I'm happy for you! Semoga dimudahkan niat baiknya jadi keluarga sakinah mawadah warrahmah. Aamiin." balas saya.
Saya beneran senang sekali ketika tau salah satu teman saya akhirnya akan menikah. Walaupun kondisi percintaan saya saat itu sedang tidak baik dan dia memberi tahu kabar ini setelah dilamar, padahal kita deket banget. But, it's oke. Saya berpositif thinking dan tetap ikut senang serta mendoakan. Ya masa, sesuatu yang baik tidak didoakan? Doain aja sih yang baik-baik, kali aja kan nular. Haha.
"Dia ngelamar gw dadakan banget tau dan pake rahasia-rahasiaan segala. Gw pulang (dari kegiatan yang berkaitan kerjaan), udah dilamar aja. Pantesan pada masak-masak. Noh, liat! Muka gw kaga dandan." chat dia lagi sambil mengirim foto lamarannya.
Nah, benar kan? Ada alasan kenapa teman saya baru menginfokan setelah kejadian. Indahnya berpositif thinking. Asik. Sok bijak. :p
Sayangnya, teman saya seperti kurang akur dengan calon suaminya itu. Ada saja permasalahnya. Walaupun dari awal pendekatan sudah banyak perselisihan juga sih. Yang mungkin disebabkan perbedaan pendidikan terakhir, karir, ekonomi, keluarga, kebiasaan, selera, dan banyak alasan lainnya.
Walaupun gemes-gemes kesal dengan mereka, saya yang selama ini jadi tempat curhat teman saya hanya bisa memberi pandangan doang, tidak memaksa, yang mengambil keputusan ini itu tetap teman saya. Saya cuma bilang, selama calon suaminya ini baik-baik saja, sholat 5 waktu, menjalankan puasa wajib, tidak terlibat masalah yang serius, tidak ada pemikiran menyimpang atau kebiasaan buruk yang berulang, saya lebih mendukung calon suaminya ini daripada mantan-mantan pacarnya yang php.
Coba pikir yang baik-baik tentang si calon suami dan banyak bersyukur, mungkin saja membantu mengurangi tom and jerry-nya. Kan mungkin ini hanya godaan sebelum menikah. Tapi tidak usah dipaksakan juga jika memang tidak bisa ditoleransi kekurangannya atau merasa kurang berselera, daripada kedepannya malah ribet dan ribut melulu. Mending kalau mau pisah dari sekarang.
Karena kan nikah tuh bukan mainan. Ada perpindahan tanggung jawab antara bapak ke suami. Dan ada perpindahan ketaatan dari orang tua ke suami. Jadi, mesti akur lah sama calon partner dan ladang pahala.
Dan, entah mungkin perkataan saya yang menjadi pertimbangan atau mungkin juga karena mempertimbangkan umur, lingkungan, keluarga, dan hal lainnya yang saya kurang tau pasti, ya kan hati dan pikiran orang siapa yang tau sih, Alhamdulillahnya semakin ke sini teman saya lumayan sering akur dengan calon suaminya. Walaupun masih sering juga berselisihnya. Tapi gak separah dulu sih, yang kadang saya kurang paham juga mereka berantemin apa. -.-'
Dan, untuk rangkaian bunga yang saya pilih adalah Sweet Escape FA atau kode FA10980. Yaitu, enam buah Red Roses with fillers.
Yang lain banyak juga sih yang menarik, tapi, menurut saya, mawar merah vibe-nya sangat cocok untuk Hari Valentine yang berbau asmara. Dan juga terkesan sebagai bukti cinta yang strong, solid, dan bisa dipercaya.
"Omagat, I'm happy for you! Semoga dimudahkan niat baiknya jadi keluarga sakinah mawadah warrahmah. Aamiin." balas saya.
Saya beneran senang sekali ketika tau salah satu teman saya akhirnya akan menikah. Walaupun kondisi percintaan saya saat itu sedang tidak baik dan dia memberi tahu kabar ini setelah dilamar, padahal kita deket banget. But, it's oke. Saya berpositif thinking dan tetap ikut senang serta mendoakan. Ya masa, sesuatu yang baik tidak didoakan? Doain aja sih yang baik-baik, kali aja kan nular. Haha.
"Dia ngelamar gw dadakan banget tau dan pake rahasia-rahasiaan segala. Gw pulang (dari kegiatan yang berkaitan kerjaan), udah dilamar aja. Pantesan pada masak-masak. Noh, liat! Muka gw kaga dandan." chat dia lagi sambil mengirim foto lamarannya.
Nah, benar kan? Ada alasan kenapa teman saya baru menginfokan setelah kejadian. Indahnya berpositif thinking. Asik. Sok bijak. :p
***
Walaupun gemes-gemes kesal dengan mereka, saya yang selama ini jadi tempat curhat teman saya hanya bisa memberi pandangan doang, tidak memaksa, yang mengambil keputusan ini itu tetap teman saya. Saya cuma bilang, selama calon suaminya ini baik-baik saja, sholat 5 waktu, menjalankan puasa wajib, tidak terlibat masalah yang serius, tidak ada pemikiran menyimpang atau kebiasaan buruk yang berulang, saya lebih mendukung calon suaminya ini daripada mantan-mantan pacarnya yang php.
Coba pikir yang baik-baik tentang si calon suami dan banyak bersyukur, mungkin saja membantu mengurangi tom and jerry-nya. Kan mungkin ini hanya godaan sebelum menikah. Tapi tidak usah dipaksakan juga jika memang tidak bisa ditoleransi kekurangannya atau merasa kurang berselera, daripada kedepannya malah ribet dan ribut melulu. Mending kalau mau pisah dari sekarang.
Karena kan nikah tuh bukan mainan. Ada perpindahan tanggung jawab antara bapak ke suami. Dan ada perpindahan ketaatan dari orang tua ke suami. Jadi, mesti akur lah sama calon partner dan ladang pahala.
Dan, entah mungkin perkataan saya yang menjadi pertimbangan atau mungkin juga karena mempertimbangkan umur, lingkungan, keluarga, dan hal lainnya yang saya kurang tau pasti, ya kan hati dan pikiran orang siapa yang tau sih, Alhamdulillahnya semakin ke sini teman saya lumayan sering akur dengan calon suaminya. Walaupun masih sering juga berselisihnya. Tapi gak separah dulu sih, yang kadang saya kurang paham juga mereka berantemin apa. -.-'
------------------------------------------------------------------------------
Baca tulisan saya lainnya:
----------------------------------------------------------------------------
***
Hari pernikahan teman saya semakin dekat dan dengan alasan kebaikan, saya ingin membantu mereka supaya lebih akur. Di hari kasih sayang atau Hari Valentine bulan depan, saya ingin memberi Buket Bunga Valentine produk dari FlowerAdvisor Indonesia untuk teman saya, tapi melalui perantara calon suaminya. Jadi seakan-akan calon suaminya yang kasih, padahal itu dari saya. Hehe.
Sebenarnya bisa sih dikasih sekarang juga, karena FlowerAdvisor adalah e-commerce toko bunga (http://www.floweradvisor.co.id/) yang buka serta melayani konsumen selama 24 jam dan bisa kirim ke daerah mana saja, bahkan ke luar negeri. Promonya juga tidak cuma saat Valentine, sekarang juga ada banyak diskon. Tapi, kayanya kan kalau memberi bunga saat momen tertentu akan lebih berkesan.
Calon suami teman saya ini sudah saya kodein sih biar teman saya ini diberi sesuatu yang romantis gitu selain perhatian pertanyaan secara kata-kata. Tapi kayanya memang calon suami teman saya ini entah kurang romantis atau bagaimana, jadi, cuek dan gak pekanya tuh memang agak ngeselin. Saya jadi berasa, I can relate kenapa teman saya sering sewot bin gondok sama calon suaminya ini. Haha.
Karena kode-kode gak mempan, saya langsung aja lah ngebantunya. Lagian juga, saya dan teman saya ini sudah kenal baik selama belasan tahun, jadi gak masalah kali ya memberi kejutan spesial seperti ini. Kan niat saya cuma ingin menjembatani hubungan mereka. Karena mereka tetap memilih bersama walaupun banyak berantem-berantem gak jelasnya.
Dan, untuk rangkaian bunga yang saya pilih adalah Sweet Escape FA atau kode FA10980. Yaitu, enam buah Red Roses with fillers.
Yang lain banyak juga sih yang menarik, tapi, menurut saya, mawar merah vibe-nya sangat cocok untuk Hari Valentine yang berbau asmara. Dan juga terkesan sebagai bukti cinta yang strong, solid, dan bisa dipercaya.
Saya berharap, semoga saja dengan bunga mawar merah simbol romantika cinta ini membantu mempererat hubungan mereka.
***
Btw, buat kalian yang baca ini, coba deh kasih bunga ke orang spesial kalian, gak mesti saat momen Hari Valentine, bisa juga saat momen ulang tahun, wisuda, anniversary, kelahiran, sakit atau di hari biasa juga boleh. Terus, lihat ekspresi mereka ke kalian deh. Rata-rata sih berbinar-binar senang. Saya saja begitu. Haha.
Bunganya bisa kalian beli atau rangkai sendiri. Tapi kalo tidak mau repot, tinggal beli aja sih di FlowerAdvisor, toko bunga yang direkomendasikan Bloomberg, Daily Social ID, Metrotv, dan Techinasia.
Di FlowerAdvisor lumayan lengkap. Ada bunga mawar merah, mawar pink, mawar peach, mawar putih, mawar orange, mawar kuning, mawar biru, mawar sampanye, mawar persik, mawar campuran, bunga anggrek, bunga lili, bunga tulip, bunga matahari, dan bunga lainnya. Karangan bunganya pun bisa dirangkai indah dalam bentuk buket bunga, flower box, bunga papan, dan bunga meja. Bahkan ada parcel segala.
Dengan review yang sudah ribuan dan florist andalan yang sudah profesional, rasanya wajar sih ya jika kita mengandalkan FlowerAdvisor dalam urusan bunga-bungaan.
Cus coba geh. Karena saya saja dulu kurang suka diberi sesuatu yang tidak bisa dipakai atau diolah dalam jangka waktu lama, lebih suka duit. Tapi ternyata, (dulu) selama dua tahun lebih sering dikasih bunga, ya enak dan suka juga. Rasanya tuh berasa disayang, diusahakan, dan di spesialin gitu. Walaupun bilang gak suka, tapi tetep gak bisa bohong, bunga menambah kesan positif nan cinta ke orang yang memberi. Uhuk icikiwir. Haha.
Salam,
Hani, yang suka dikasih cinta, bunga, perhatian, kasih sayang, uang, dan materi lainnya. Haha.