Hai, minggu lalu saya ke IPEX 2019 (Indonesia Properti Expo) di JCC Senayan Hall A dan Hall B. Di situ saya melihat aneka penawaran tempat tinggal dengan beragam cara transaksinya.
Ternyata, sekarang tidak hanya melalui kpr dan beli langsung ke juragan tanahnya loh untuk transaksi jual beli rumah/apartmen, bisa juga melalui lelang.
Jujur saja, saya tuh kurang tertarik beli rumah jika tidak cash. Tapi, gara-gara kemarin datang ke IPEX, saya jadi tertarik sistem lelang. Karena kita bisa dapat rumah lebih murah dan bisa cash juga. Itu bisa murah sebab bermasalah dan disita, kemudian dilelang.
Di IPEX 2019, selain bisa melihat penawaran rumah atau apartmen, ada talk show juga. Waktu saya datang ke sana, talk shownya membahas Serba Serbi Menata Rumah dengan pembicara Adelya Vivin dan Zata Ligouw.
Saya share yak apa saja yang disampaikan Mba Adel terkait menata rumah di lahan sempit dan cara menata ruang kerja ala Mba Zata. Tentunya saya share sekalian curcol yak. Haha.
Pertama, karena tau luasnya tidak besar, pastikan tema rumah yang dipilih itu tidak membuat rumah semakin sempit atau bahkan tidak muat.
Pemilihan tema bebas sesuai selera. Kalian bisa searching di internet untuk dapat referensi lebih detail, tema apa yang kalian mau pilih.
Tapi kalo saya pribadi, kalau kondisinya seperti ini, lebih milih minimalis ala rumah Jepang atau Korea. Yang kondisi rumahnya bersih, tidak ada benda bercecer. Terus saya usahakan benda di rumah saya yang benar-benar saya butuhin saja. Biar tidak mubazir.
Kemudian, pencahayaan. Bahkan bagi Mba Adel, lighting adalah hal paling penting bagi beliau dalam mendesain rumah. Baik pencahayaan alami atau lampu, pastikan cukup dan sesuai dengan keingingan.
Pastikan rumah mungil itu pencahayaan alami yang cukup. Karena selain go green, bisa hemat listrik, dan hasil tampilannya lebih baik dibanding lampu.
Kemudian, usahakan tidak menimbun barang. Benda-benda yang dirasa tidak perlu, lebih baik dibuang atau diloakan. Sehingga, rumah terasa lebih lapang.
Tapi jika masih terasa banyak, bisa ditaruh di storage. Baik open storage atau close storage. Manfaatkan sudut-sudut kosong dalam rumah untuk menaruh storage, sperti atas pintu, jendela, dan lahan kosong lainnya.
Tentunya, tetap mesti rajin dibersihkan ya jika punya open storage. Karena biasanya terkena lebih banyak debu.
Lalu, untuk pemilihan cat dan benda-benda di rumah mungil, disarankan berwarna putih, abu-abu, dan warna yang tidak terlalu mencolok. Sehingga, membuat kesan luas. Tapi kalo kalian suka warna lain, silakan saja sih kalau saya pribadi. Asal seragam saja. Atau warna warni sekalian.
Apalagi ya? Kurang lebih itu sih pakem-pakem yang disarankan Mba Adel. Pokok'e jangan nimbun, manfaatkan segala ruang, dan pencahayaannya yang melimpah. Biar kaya di cafe. Hihi.
Cara Menata Meja Kerja
Oke next. Saya share cara menata meja kerja dari Mba Zata ya. Karena beliau seorang blogger juga. Jadi berasanya, I can relate kituh. Hehe.
Mba Zata yang telah menjadi blogger sejak tahun 2000an (kalau tidak salah 2001) menyarankan meja kerja tidak perlu ruang khusus jika tidak ada. Manfaatkan saja yang ada terlebih dahulu. Bahkan, Mba Zata menyarankan meja belajar anak saja dulu. Jika memang adanya itu.
Untuk ruang kerja Mba Zata sendiri, beliau memilih suatu pojokan yang ditata sedemikian rupa untuk menunjang pekerjaannya, baik menulis, foto-foto atau take video. Jadi, walaupun kerja dari rumah, jika sedang duduk di pojokan itu, berarti beliau sedang bekerja dan anak-anaknya tidak akan mengganggu.
Bekerja dari rumah memang terkadang jadi sulit membedakan sedang bekerja atau tidak. Sehingga orang lain menyangka, kita-kita yang sedang bekerja bisa dimintai tolong atau dapat gangguan lainnya. Padahal kita butuh konsentrasi penuh, layaknya bekerja di kantor.
Kurang lebih itu sih yang saya dapat dari IPEX 2019 yang saya datangi beberapa waktu lalu. Walaupun begitu kan tetap keputusan di tangan saya, yekan. Hehe. Karena ada beberapa yang saya tidak relate dan ada yang butuh saya tambahkan, sesuai kondisi saya.
Seperti, saya kurang paham, kenapa Mba Adel memilih sofa menjadi furnitur yang pertama dipunya. Karena bagi saya, kasur yang pertama kali mesti punya. Kan memang kondisi beda-beda kan. Tapi selebihnya, ilmu yang diberikan Mba Adel bikin saya mau segera menata rumah sendiri. Apalagi liat rumah Mba Adel yang instagramable banget. Hehe.
Salam,
Hani, yang jadi makin semangat kerja, biar punya properti sendiri yang banyak.
Nb: foto koleksi pribadi. Foto ruangan hasil foto-foto di IKEA.
Saya share yak apa saja yang disampaikan Mba Adel terkait menata rumah di lahan sempit dan cara menata ruang kerja ala Mba Zata. Tentunya saya share sekalian curcol yak. Haha.
------------------------------------------------------------------------------
Baca tulisan saya lainnya:
----------------------------------------------------------------------------
Smart Small Living, Cara Menata Rumah di Lahan Sempit
Pertama, karena tau luasnya tidak besar, pastikan tema rumah yang dipilih itu tidak membuat rumah semakin sempit atau bahkan tidak muat.
Pemilihan tema bebas sesuai selera. Kalian bisa searching di internet untuk dapat referensi lebih detail, tema apa yang kalian mau pilih.
Tapi kalo saya pribadi, kalau kondisinya seperti ini, lebih milih minimalis ala rumah Jepang atau Korea. Yang kondisi rumahnya bersih, tidak ada benda bercecer. Terus saya usahakan benda di rumah saya yang benar-benar saya butuhin saja. Biar tidak mubazir.
Kemudian, pencahayaan. Bahkan bagi Mba Adel, lighting adalah hal paling penting bagi beliau dalam mendesain rumah. Baik pencahayaan alami atau lampu, pastikan cukup dan sesuai dengan keingingan.
Pastikan rumah mungil itu pencahayaan alami yang cukup. Karena selain go green, bisa hemat listrik, dan hasil tampilannya lebih baik dibanding lampu.
Kemudian, usahakan tidak menimbun barang. Benda-benda yang dirasa tidak perlu, lebih baik dibuang atau diloakan. Sehingga, rumah terasa lebih lapang.
Tapi jika masih terasa banyak, bisa ditaruh di storage. Baik open storage atau close storage. Manfaatkan sudut-sudut kosong dalam rumah untuk menaruh storage, sperti atas pintu, jendela, dan lahan kosong lainnya.
Tentunya, tetap mesti rajin dibersihkan ya jika punya open storage. Karena biasanya terkena lebih banyak debu.
Apalagi ya? Kurang lebih itu sih pakem-pakem yang disarankan Mba Adel. Pokok'e jangan nimbun, manfaatkan segala ruang, dan pencahayaannya yang melimpah. Biar kaya di cafe. Hihi.
Cara Menata Meja Kerja
Mba Zata yang telah menjadi blogger sejak tahun 2000an (kalau tidak salah 2001) menyarankan meja kerja tidak perlu ruang khusus jika tidak ada. Manfaatkan saja yang ada terlebih dahulu. Bahkan, Mba Zata menyarankan meja belajar anak saja dulu. Jika memang adanya itu.
Untuk ruang kerja Mba Zata sendiri, beliau memilih suatu pojokan yang ditata sedemikian rupa untuk menunjang pekerjaannya, baik menulis, foto-foto atau take video. Jadi, walaupun kerja dari rumah, jika sedang duduk di pojokan itu, berarti beliau sedang bekerja dan anak-anaknya tidak akan mengganggu.
Bekerja dari rumah memang terkadang jadi sulit membedakan sedang bekerja atau tidak. Sehingga orang lain menyangka, kita-kita yang sedang bekerja bisa dimintai tolong atau dapat gangguan lainnya. Padahal kita butuh konsentrasi penuh, layaknya bekerja di kantor.
Menurut Mba Zata penting menata meja kerja dengan benda-benda yang bermanfaat dan meningkatkan mood. Sehingga, meningkatkan performa kerja.
Mba Zata mengisi ruang kerja dengan perangkat nulis, mood board, tanaman, dan item-item lucu yang kebanyakan hasil diy. Betewe, bagi Mba Zata, tanaman adalah salah satu item terpenting di meja kerjanya. Hehe.
***
Seperti, saya kurang paham, kenapa Mba Adel memilih sofa menjadi furnitur yang pertama dipunya. Karena bagi saya, kasur yang pertama kali mesti punya. Kan memang kondisi beda-beda kan. Tapi selebihnya, ilmu yang diberikan Mba Adel bikin saya mau segera menata rumah sendiri. Apalagi liat rumah Mba Adel yang instagramable banget. Hehe.
Terus, jika saya mempunyai meja kerja di rumah saya sendiri nanti, saya mau nambah meja rias berlampu juga. Karena biar pepotoan beauty saya makin cetar ulala. Azek.
Wokeh, sekian yang saya bisa share dari IPEX a.k.a Indonesia Properti Expo. Yang mau cari tempat tinggal, bisa banget nih datang ke sini kalau besok-besok ada lagi acaranya. Saya pribadi malah menyarankan ke sini dulu sebelum membeli properti. Namanya juga Indonesia Properti Expo, ya isinya pameran properti dari segala segmen dan wilayah.
Jadi, kita tidak usah capek-capek datang langsung satu-satu ke lokasinya. Tinggal lihat-lihat, pikirkan, lihat langsung, pertimbangkan, beli deh. Lebih hemat waktu. Tapi, hati-hati, nanti malah doyan datang karena talk shownya juga bermanfaat. Hihi.
Hani, yang jadi makin semangat kerja, biar punya properti sendiri yang banyak.
Nb: foto koleksi pribadi. Foto ruangan hasil foto-foto di IKEA.