Dengan tema #Don'tBeTheOne untuk Hari Stroke Sedunia tahun 2019 dan Otak Sehat, SDM Unggul untuk tema nasional, kita diberi tau banyak fakta tentang stroke, gejala, cara mencegah, bagaimana mengatasinya dll.
Fakta tentang Stroke
Stroke adalah bagian dari penyakit kardioserebrovaskular yang digolongkan ke dalam penyakit katastropik karena mempunyai dampak luas secara ekonomi dan sosial. Ya iyalah. Karena biasanya jika terkena stroke akan mengganggu aktifitas.
Dan stroke bisa diartikan suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak vokal dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih. Selain itu, dapat menyebabkan kematian. Sedangkan, menurut WHO tahun 2014, stroke adalah terputusnya aliran darah ke otak, yang biasanya akibat pecahnya pembuluh darah ke otak atau karena tersumbatnya pembuluh darah ke otak. Sehingga, pasokan nutrisi dan oksigen ke otak berkurang.
Selain itu, taukah kalian, stroke penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung, penyebab kecacatan nomor satu bagi orang yang selamat dari serangan stroke, penyebab disabilitas nomor tiga.
Dan stroke bisa diartikan suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak vokal dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih. Selain itu, dapat menyebabkan kematian. Sedangkan, menurut WHO tahun 2014, stroke adalah terputusnya aliran darah ke otak, yang biasanya akibat pecahnya pembuluh darah ke otak atau karena tersumbatnya pembuluh darah ke otak. Sehingga, pasokan nutrisi dan oksigen ke otak berkurang.
Selain itu, taukah kalian, stroke penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung, penyebab kecacatan nomor satu bagi orang yang selamat dari serangan stroke, penyebab disabilitas nomor tiga.
Serem kan? Apalagi menurut data WHO, stroke adalah penyebab utama kematian di Indonesia. Data menunjukan 1 dari 4 orang mengalami stroke. 328.500 orang meninggal karena stroke pada tahun 2012. Tertinggi pada Provinsi Kalimantan Timur dan terendah di Provinsi Papua.
Seiring meningkatnya kemudahan yang memicu gaya hidup yang tidak sehat, stroke di Indonesia lebih banyak yang stoke iskemik/sumbatan, dibandingkan stroke hemoragik/pendarahan. Dan itu meningkat setiap tahunnya dari tahun 2012 hingga 2014, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018.
Seiring meningkatnya kemudahan yang memicu gaya hidup yang tidak sehat, stroke di Indonesia lebih banyak yang stoke iskemik/sumbatan, dibandingkan stroke hemoragik/pendarahan. Dan itu meningkat setiap tahunnya dari tahun 2012 hingga 2014, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018.
-------------------------------------------------------------------------------
Baca tulisan saya lainnya:
----------------------------------------------------------------------------
Gejala Stroke
Gejala stroke bisa dihapal dengan singkatan SeGeRa Ke RS. Yang mana kepanjangan dari:
- Senyum tidak simetris atau mencong ke satu sisi, tersedak, dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
- Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba dan biasanya tubuh bagian kanan.
- Bicara pelo atau tiba-tiba tidak dapat berbicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung.
- Kebas atau baal, kesemutan separuh badan.
- Rabun, pandangan satu mata kabur terjadi tiba-tiba.
- Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya. Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, sehingga gerakan sulit dikoordinasi.
Jika, ada tanda-tanda seperti di atas, walaupun cuma satu, tetap segera bawa pasien ke Unit Gawat Darurat RS dalam waktu kurang dari 2 jam ya. Dan secepatnya dapat penanganan tim medis selama 4.5 jam untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen. Selain itu, pastikan melakukan CT Scan agar diketahui jenis strokenya.
Stroke disebabkan banyak faktor atau multifaktor, dan faktor risikonya ada dua, yaitu: faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi (non-modifiable risk factors) dan faktor resiko yang dapat dimodifikasi (modifiable risk factors). Sedangkan, faktor resiko yang tersering adalah umur yang semakin meningkat, jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
Buat usia di atas 3 tahun yang sering mengkonsumsi makanan manis dan asin, makanan berlemak/kolesterol tinggi/gorengan, makan daging/ayam/ikan olahan dengan pengawet
kurang aktifitas fisik, kurang konsumsi buah dan sayur, apalagi kalau menejemen emosi, hati dan pikirannya, hati-hati, bisa memicu gejala stroke loh.
Pokoknya mesti bahagia, mesti senang dan tenang hidupnya. Dunia nyata dan dunia maya jangan dibaperin amat. Omongan atau tingkah laku orang kalau tidak berkenan di sabarin ya udah pindah atau tutup akses terpapar mereka. Banyak melakukan aktifitas bahagia lah kituh. Deteksi dini dan selalu hidup sehat juga penting, demi memperkecil faktor risiko stroke.
Itu aja sih, semoga tulisan ini bisa pengingat, tidak terlalu baik membiarkan diri dalam keadaan tidak tenang dan senang. Karena banyak kekurangannya dan memicu penyakit juga. Dinikmati dan disyukuri aja semuanya.
Salam,
Hani, yang insyaallah selalu bahagia, tenang, bermanfaat, dan kaya raya. Aamiin. Haha.
Faktor Risiko Stroke
Buat usia di atas 3 tahun yang sering mengkonsumsi makanan manis dan asin, makanan berlemak/kolesterol tinggi/gorengan, makan daging/ayam/ikan olahan dengan pengawet
kurang aktifitas fisik, kurang konsumsi buah dan sayur, apalagi kalau menejemen emosi, hati dan pikirannya, hati-hati, bisa memicu gejala stroke loh.
Cara Mencegah Stroke
(Narasumber: peneliti dari Fakultas Kedokteran UI dalam bidang neurologi Dr. dr. H. Al-Rasyid Sp.S(K) dan pihak Kemenkes)
- Cerdik (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktifitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup, Kelola stress).
- Konsumsi buah 1x/hari atau 1-6x/minggu dan sayur 1-2 porsi/hari atau 3-4 porsi/minggu.
- Berhenti merokok/penggunaan tembakau, diet yang tidak sehat dan obesitas, berhenti mengkonsumsi alkohol berlebihan.
- Periksa kolesterol, tekanan darah secara rutin minimal 1x dalam setahun di posbindu PTM atau fasilitas pelayanan kesehatan bagi yang belum punya faktor risiko. 1 bulan sekali jika yang sudah punya faktor risiko.
- Rehabilitatif untuk mencegah disabilitas atau serangan ulang bagi yang sudah pernah terkena serangan stroke.
(Atau bisa meniru Germas Gemas ala saya. Hihi)
Pokoknya mesti bahagia, mesti senang dan tenang hidupnya. Dunia nyata dan dunia maya jangan dibaperin amat. Omongan atau tingkah laku orang kalau tidak berkenan di sabarin ya udah pindah atau tutup akses terpapar mereka. Banyak melakukan aktifitas bahagia lah kituh. Deteksi dini dan selalu hidup sehat juga penting, demi memperkecil faktor risiko stroke.
Itu aja sih, semoga tulisan ini bisa pengingat, tidak terlalu baik membiarkan diri dalam keadaan tidak tenang dan senang. Karena banyak kekurangannya dan memicu penyakit juga. Dinikmati dan disyukuri aja semuanya.
Salam,
Hani, yang insyaallah selalu bahagia, tenang, bermanfaat, dan kaya raya. Aamiin. Haha.