Kalau bahas tentang prinsip cara hidup, saya memang mengusahakan banget jalani hidup apa adanya, jujur tanpa syarat ketentuan, apapun itu. Karena saya malas ribut. Pengennya tenang dan senang aja gitu hidupnya, berusaha hidup simpel.
Awalnya karena memang dibiasakan jujur, tapi ketika semakin dewasa, ternyata hidup tanpa kepura-puraan itu memang nyaman dan bebas pusing. Awal bulan alhamdulillah kaga ada keluhan mesti bayar cicilan untuk konsumtif atau cicilan yang sebenarnya belum perlu.
Yaps, beb, kalau kalian udah baca postingan saya sebelumnya tentang cara mengatur keuangan, kalian mungkin agak kebayang bagaimana cara saya menjalani kehidupan. Dan kalau baca tulisan ini, mungkin semakin merasa kenal dengan saya. Karena saya bakal share tentang pemikiran saya yang berusaha hidup tanpa tedeng aling-aling.
------------------------------------------------------------------------------
Baca tulisan saya lainnya:
https://www.nisaahani.com/2020/05/tetap-semangat-silahturahmi-setiap-hari.html
https://www.nisaahani.com/2019/01/8-go-green-lifestyle-sederhana-yang.html
https://www.nisaahani.com/2019/01/8-go-green-lifestyle-sederhana-yang.html
----------------------------------------------------------------------------
Apalagi akhir-akhir ini saya jadi berpikir, tidak perlu lah merhatiin apa kata orang, yang penting kenyataanya. Walaupun nyatanya kehidupan kita berpotensi dilihat oleh keluarga, teman-teman, followers jika main sosmed, orang-orang terkait pekerjaan/pendidikan, atau bahkan calon jodoh. Eh. Haha.
Dan meskipun tidak ada maksud pencitraan dan membiarkan orang berpikir apa, yang penting kenyataannya, tapi saya tetap berusaha menampilkan sisi terbaik saya, yang aib-aib kaga usah di publish. Ibarat kata, aib mah mesti ditutupi. Karena, katanya itu salah satu kunci ketenangan untuk melanjutkan kehidupan. Jadi, kalau tidak ditanya mah diem-diem bae. Toh, katanya (lagi nih), kita berhak diam saat kita ditanya orang lain terkait aib. Entah itu pernah dengar atau baca dimana. Hehe. Cmiiw.
Lagian, kita tidak bisa membuat orang lain berhenti menilai kita. Jadi yang penting do the best dan tampilkan yang terbaik apa adanya saja menurut saya. Tapi ya, walaupun pemikiran saya kayaknya udah kokoh, pas liat salah satu adegan di drama korea saya jadi bertanya-tanya, apa salah satu penilaian orang lain terhadap orang yang berusaha jujur apa adanya itu adalah ketidakpastian?
Jadi ceritanya, ada artis di wawancara sama pembawa berita yang terkenal killer kalau nanya. Nah, Si Artis ditanya, kenapa Si Artis berubah-ubah ketika memberi dukungan atau saat mereview? Padahal katanya, Si Artis ini menjunjung tinggi nilai kejujuran.
Cuplikan Drama Korea Find Me in Your Memories |
Si Artis jawab, tidak tahu alasannya pasti untuk sekarang, tapi dulu pas ngelakuin ada alasannya, kalau sekarang dia lupa. Terus pembawa beritanya langsung ngejudge, kejujuran Si Artis dipertanyakan karena bisa berubah-ubah.
Cuplikan Drama Korea Find Me in Your Memories Episode 2
|
Dan akhirnya, Si Artis jawab, dia hanya ingin jujur dan tidak mau berpikir rumit. Hanya mau berpikir seperti milih angka 5 atau 6.
Ngeliat adegan ini, saya kan jadi sedikit kepikiran. Apa orang lain ngeliat orang yang mau jujur tapi terkadang punya pemikiran berubah itu kejujurannya dipertanyakan?
Padahal kan kadang kita melakukan sesuatu diluar kebiasaan kita tanpa modus atau tanpa tipu-tipu, hanya sekedar lagi pengen ngelakuin aja gitu. (Kegiatannya masih konteks sesuatu yang baik ya)
Hmmm... Mungkin karena itu yang ditanya ceritanya artis kali ya, yang kehidupannya dilihat banyak orang, jadi muncul pertanyaan itu. Mungkin kita-kita yang belum jadi artis yang terkenal banget kaga bakal segitunya dipertanyakan kejujurannya kalau kadang pengen melakukan di luar kebiasaan.
Eh, tapi kan, orang mah kadang gatel aja ngejudge tanpa memikirkan segala kemungkinan...
Haha. Entahlah.
Efek lebih sering di rumah aja nih kayanya, jadi terbawa alur drakor sampai segitunya dipikirin. Haha. Udah lah yang penting kita jalani hidup apa adanya, jujur, tanpa syarat ketentuan apapun kaya @IM3Ooredoo.
Berani menjalani hidup apa adanya, ekspresikan diri tanpa kepura-puraan, tunjukin diri sendiri tanpa tipu-tipu, dan fokus berkarya. Bagus loh ini pesannya menurut saya, karena ditengah maraknya “pencitraan palsu” di era social media, kita diingatkan untuk apa adanya, tanpa kepura-puraan atau tanpa followers palsu.
Namun, bukan berarti kita tidak mau upgrade memperbaiki diri dan mengabaikan semua nasihat orang lain ya. Karena kadang perkataan orang lain, entah disampaikan dengan baik atau tidak, ada yang bisa kita ambil hikmahnya untuk kemajuan diri kita sendiri.
Mereka yang bisa komen tentang kehidupan kita, mungkin karena mereka perhatiin kita. Entah itu karena suka atau tidak. Jadi, kita ambil aja yang baik-baik. Lumayan dapat evaluasi gratis. Hehe.
Karena walaupun kita nyaman dan sudah ada cinta sama diri sendiri, bukan berarti jadi berhenti berkembang jadi lebih baik kan?
Btw, walaupun saya share pemikiran saya kali ini, tapi bukan berarti saya sudah baik banget ya. Saya juga masih belajar dan membiasakan diri. Karena pola pikir yang baik itu bagus, tapi untuk konsisten itu lain hal.
Mari kita saling mengingatkan dalam kebaikan dan semoga tulisan saya ini menggugah untuk kita jalani hidup apa adanya. Karena kan memang banyak manfaat baik dari jujur. Tapi kalau bagi kalian itu masih sulit, usahakan aja dulu berkata yang baik atau diam.
Oia, jika bahas IM3 Ooredoo, sekarang IM3 Ooredoo bahkan melengkapi hal ini dengan menghadirkan lini produk telekomunikasi yang simple, bebas syarat ketentuan seperti Freedom Internet, loh. 100% kuota utama dapat digunakan di semua jaringan selama 24 jam, tanpa pembagian waktu. Fitur pulsa save-nya juga membantu kita internetan dengan nyaman dan pulsa tetap aman meski kuota telah habis. Mantap kan?
So, what are your lifestyle choices?
(Ceritanya sok sok-an nanya. Hehe) |
Salam,
Hani, yang koleris sanguin tapi terkesan plegmatis karena suka hidup damai. Hehe.