Pernah tidak kalian sebel melihat orang yang bersin atau batuk sembarangan tanpa ditutup mulut dan hidungnya? Kalau saya, sering! Apalagi jika sedang di kendaraan umum yang ber-ac, terus batuk/bersinnya posisi berdiri yang dibawahnya ada anak kecil. Duh, itu rasanya pengen negur langsung.
Padahal menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk termasuk sopan santun menurut saya. Namun, sepertinya masih banyak orang yang belum terbiasa atau tidak diajarkan. Jadinya sembarangan aja gitu batuk/bersin, tanpa sadar mengganggu sekitar.
Terus, saya juga risih kalau ada yang pegang makanan atau benda-benda milik saya. Padahal saya tau dia abis dari kamar mandi/melakukan aktifitas yang menurut saya kotor dan tidak cuci tangan pakai sabun. Iyuh, saya risih banget, sama risihnya jika ada orang yang menyentuh saya langsung tanpa izin.
Mungkin saya terkesan freak kebersihan, tapi ya gimana dong, ada rasa gak nyaman aja gitu. Dan menurut saya, sebenernya itu bukan aneh, tapi lingkungannya aja yang punya kebiasaan berbeda dengan saya.
Jadi, saya memilih diam dan menghindar. Atau kalau orang tersebut bakal sering berinteraksi dengan saya langsung, kemungkinan besar saya akan bilang. Reaksinya? Ada yang maklum, ada juga yang kurang berkenan.
Alhamdulillahnya sekarang memang mesti menerapkan protokol kesehatan. Jadi orang mulai terbiasa buat melakukan 3 M, yaitu: menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Demi mencegah terpaparnya Covid-19.
---------------------------------------------------------------------------
Baca tulisan saya lainnya:
---------------------------------------------------------------------------
Namun, yang bandel menerapkan 3 M mah ada aja. Padahal itu kebiasaan baik dan punya tujuan yang baik pula. Bahkan, ada yang masih denial, tidak percaya dengan adanya pademi ini. Hmmm... yang begini nih yang merepotkan.
Agak sulit sih menyadarkan orang-orang yang ngeyel bin banyak alasan. Kalau berkali-kali di bilangin gak mempan, ya udah doain aja yang terbaik dan kita jangan sampai kaya mereka.
Tetap fokus membiasakan diri buat menerapkan protokol kesehatan, berusaha memberi contoh, dan menghimbau di tempat yang bisa kita memberi pengaruh, misalnya sosmed, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Karena saya belum sesabar itu sebenernya menghadapi orang yang gak sefrekuensi dengan saya, yang kalau beberapa kali dikasih tau gak mempan. Jadi saya share dan diskusi ke orang yang bisa saya ajak kerjasama aja. Yang bebal dikasih tau berkali-kali tinggal pakai kekuatan doa.
Rasanya kalau ngadepin orang-orang kaya gini berasa pengen jadi Presiden atau orang berpengaruh lainnya secara luas, terus bikin kebijakan atau opini yang tegas. Sebab, saya tipe yang lumayan percaya, masyarakat tergantung pemimpin dan kebijakannya. Perlu contoh konkrit juga.
Eh, tapi blogger atau penggiat sosmed lainnya bisa mempengaruhi kan? Oke, mari kita coba. Hehe. Nih, saya share yang saya lakukan selama adanya pademi ini:
- Memanfaaatkan dengan baik kesempatan dapat uang dari rumah. Pokoknya selama cuannya lancar, ikut aja weh. Haha. Alhamdulillah ya beb. Tapi, saya gak ngejudge juga yang masih WFO. Kan itu keadaan darurat.
- Keluar rumah seperlunya. Bahkan sepedaan atau jalan pagi sekitar rumah saja saya belum pernah selama pademi ini. Keluar cuma terkait kerjaan saja. Tapi tetap olahraga dan bergerak aktif sih. Kan bisa lihat tutorial di yutup. Hehe.
- Pakai masker saat aktifitas di luar rumah. Ini sebenernya udah saya lakukan dari beberapa tahun lalu saat mulai bekerja. Karena males kena debu jika menggunakan kendaraan umum dan kadang risih dilihat orang random, kecuali mas-mas ganteng nan mapan yang kali aja jodoh. Haha. Tapi emang saat sampai tujuan dulu tuh saya lepas masker, demi kesopanan dan tampilan. Beda dengan sekarang, selain makan, minum, foto atau alasan urgent lainnya ya dipakai maskernya.
- Bisa dengan tegas nolak salaman atau didekati orang yang tidak bikin saya nyaman.
- Mengingatkan orang lain untuk lebih sering cuci tangan. Karena alhamdulillah saya udah lumayan rajin cuci tangan.
- Mencari tau dulu info dari sumber terpercaya dan tetap tenang.
- Makan dan minum bergizi. Kondisi kesehatan dan kebersihan selalu dijaga dengan baik.
- Menyelesaikan dan memperbaiki kondisi yang agak sulit dilakukan jika aktif beraktifitas keluar rumah. Jadi makin rajin bebenah akutu. Haha
Sebenernya tidak ada banyak perubahan, karena alhamdulillah saya sudah menerapkan protokol kesehatan untuk diri sendiri. Cuma sekarang lebih ketat lagi, apalagi saat di luar rumah.
Kalau kalian gimana? Sudah menerapkan protokol kesehatan zaman now kan? Yuk ah, diterapkan dengan baik. Toh, itu kan demi kebaikan. Jangan lupa pula buat mengingatkan serta mendoakan orang lain biar menerapkan protokol kesehatan.
Dan jika mengalami demam, batuk, pilek, gangguan (sesak) pernapasan, sakit tenggorokan, diare, konjungtivitis (mata merah), sakit kepala, hilangnya indera perasa atau penciuman, ruam pada kulit, perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki, hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak, letih dan lesu, segera periksa ke dokter ya. Jaga kesehatan selalu dan jadi contoh yang baik untuk sesama. :)
Btw, hari Rabu kemarin saya ikut acara Seminar Online Bareng Blogger “Yuuk Disiplin COVID-19 Ambyar” oleh Kementerian Kesehatan, dengan tujuan Mengajak Masyarakat Beradaptasi dengan Kebiasaan Baru bersama dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes, Dr. Rose Mini Agus Salim, M.Psi. (Bunda Romi), Mba Wardah Fajri (Founder dan Mentor Komunitas BloggerCrony).
Nah, dari acara itu, saya semakin terpicu buat sharing di blog dan dapat info baru seperti cara cuci masker dan cara penggunaan masker kain. Masker mana yang baik digunakan dll.
Berikut cara cuci masker kain yang baik:
- rendam dulu masker dengan air panas+detergen
- bilas dengan air mengalir
- keringkan di bawah sinar matahari
- setrika
Cara penggunaan pakai masker kain:
- Masker kain hanya untuk 4 jam pemakaian.
- Setelah 4 jam, ganti dengan masker lainnya. Abis dicuci baru boleh dipakai lagi. Bawa stok masker bersih jika keluar rumah dalam jangka waktu lama.
- Tapi kalo masker kain udah kena bersin/batuk, mesti langsung diganti. Setelah dicuci, baru bisa dipakai lagi.
- Kalau mesti buka masker untuk makan, jangan pegang bagian tengah masker dan letakkan masker di kertas/wadah secara tertutup.
Udah dipraktekkan belum nih? Atau baru tau? Hehe. Kalau kalian pakai masker lain yang lebih baik, ya alhamdulillah. Pokoknya usahakan yang terbaik untuk menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan ya.
For more info:
Twitter @ditpromkes, @kemenkesri, @bloggercrony
Salam,
Hani, yang insyaallah cantik, terdidik, produktif, dan menebar kebaikan.